Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

(Kisah Nyata) Meruqyah Pasien Skizofrenia

:: Meruqyah Pasien Skizofrenia

Selama saya di Kota bandung mengurus cabang baru Rumah Qur'an Gratis dan Sekolah Gratis, saya agendakan meruqyah sepasang suami / istri pengusaha properti.

Keluhan mereka : nyaris tiap hari cekcok, mudah mengeluarkan kata cerai ataupun khulu', bisnis kacau, dll.

Lantas setelah beberapa menit bercakap-cakap, saya sampaikan kepada sang suami bahwa ada indikasi kuat Jin² bersarang di tubuhnya, dan harusnya sang suami ini menderita penyakit skizo atau susah tidur, karena emang gitu pattern nya berdasarkan pengalaman saya meruqyah.

Akhirnya sang suami mengakui bahwa selama ini terpaksa minum obat sziko tiap hari, dan juga mengalami susah tidur. Saya ga kaget, karena memang demikian ciri khasnya.

Kemudian saya izin kepada sang suami  meletakkan tangan saya di punggungnya sembari saya berdoa kepada Allah Ta'ala :

بسم الله أرقيك، من كل شيء يؤذيك، من شر كل نفس أو عين، أو حاسد الله يشفيك، بسم الله أرقيك

(Doa ini shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dishahihkan Syaikh al-Albani)

Seketika beliau oleng dan mau muntah. Buru² saya tarik tangan saya dari punggung beliau. Semenjak itu, kesadaran beliau menurun drastis, saya paham bahwa syaitan yg ada di tubuh beliau mulai "beraksi" menganggu beliau, lantas saya tanyakan,

"Apakah bapak sudah mulai ada rasa benci melihat wajah saya ?"

Beliau menjawab, "belum ustadz"

Kemudian saya tanyakan lagi,

"Saya yakin anda sedang dibisiki saat ini, apa yg mereka katakan tentang saya ?"

Beliau menjawab :

"Barusan ada bisikan yang mengatakan bahwa antum orang jahat, jangan dipercaya ucapannya.. tapi saya berusaha lawan pikiran negatif tsb"

Singkat cerita, saya meruqyah sang suami dengan metode Iqamatul Hujjah, yakni saya berdoa kepada Allah Ta'ala agar memberikan izin kepada Jin yg bersarang di dalam tubuh pasien untuk mengambil alih lisan pasien, sehingga saya bisa iqamatul hujjah dan mengajak Jin² tsb untuk tunduk dan menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata. 

Setelah pasangan suami istri tersebut saya ruqyah, mereka merasakan menjadi lebih fresh, Alhamdulillah.. ini semua murni taufiq dari Allah Ta'ala.

Kemudian saya nasihatkan kepada mereka untuk stop minum obat sziko, namun sebagai gantinya, wajib setiap hari mencicil mengeluarkan Jin² yg masih tersisa melalui Ruqyah Mandiri. Banyak pasien² saya yg skizo sudah berhenti total dari obat sziko melalui metode ini, BIIDZNILLAH.

Sebelum beranjak pulang, seperti biasanya, kalo pasien² saya adalah para pengusaha, rata² nyelipin amplop  yg saya tau itu tidak sedikit. Dan seperti biasanya juga, saya sampaikan kepada mereka bahwasanya dari awal saya meruqyah hingga kelak menjelang wafat, insya Allah saya tidak akan berkenan diberi uang, bukan karena hukumnya haram, akan tetapi alasannya yaitu :

1. Menjalani nasihat dari guru kami, Syaikh Dr. Wahid Ibn 'abdissalam Baaliy (Hafidzahullahu), beliau salah satu Pakar Ruqyah Syar'iyyah Internasional, beliau mewasiatkan di dalam kitabnya yg berjudul Wiqayatul Insan :

ومن سمات هذا الشباب الطيب أنه لا يأخذ على العلاج أجرًا ولا يقبله، لأنه يعتبره بابا من أبواب الدعوة إلى الله وشعارهم: وَمَا أَسْتَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴾ [الشعراء: ١٩]، وقوله تعالى: ﴿وَيَقَوْمِ لَا أَسْتَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ ﴾ [هود: ٢٩].


Terjemahannya lebih kurang sebagai berikut :

"Ciri pemuda baik ini adalah mereka tidak meminta bayaran atas pengobatan dan tidak menerimanya, karena mereka menganggapnya sebagai salah satu cara dakwah kepada Allah. Moto mereka adalah: 'Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atasnya. Sesungguhnya upahku hanyalah dari Tuhan semesta alam' [Asy-Syu'ara: 19], dan firman-Nya: 'Dan hai kaumku, aku tidak meminta hartamu atas seruanku. Upahku hanyalah dari Allah' [Hud: 29]."

2. Bentuk Kejujuran Niat Kepada Allah Ta'ala. 

Selain sangat berambisi menghadirkan sekolah islam gratis di seluruh Indonesia, kami sangat ingin sekali menghadirkan Rumah Sakit Islam Gratis di seluruh Indonesia (Biidznillah), sehingga kami buktikan niat tersebut dengan memberikan layanan pengobatan ruqyah syar"iyyah secara gratis tanpa pandang bulu. Semoga kelak di masa depan, Allah Ta'ala memberikan taufiq kami mendirikan banyak Rumah Sakit Islam Gratis.

3. Dalam rangka menjaga marwah ilmu.

 Ini bertujuan agar para pasien memahami bahwa kami tidak butuh mereka, sehingga dengan demikian diharapkan mereka menghargai marwah ilmu, ketika diberikan nasihat aqidah yg shahih atau koreksi atas kebid'ahan yg terlanjur dilakukan, maka mereka menerima dengan lapang dada.

***

Saya melakukan penelitian yang kesimpulannya ada korelasi sangat kuat antara penyakit kejiwaan (misalnya skizo) dengan gangguan Jin. Rasa²nya semua pasien saya yg divonis skizo, akan bereaksi jika saya ruqyah (Biidznillah), tentu saja selama ia tidak melakukam pembatal mujarabnya ruqyah.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.

Oh iya, sekolah gratis yg kami kelola sudah hadir di beberapa provinsi, dan saat ini kami sedang open donasi untuk melengkapi sarana & prasarana, info lebih detail ada di kolom komentar.

****

Akhuukum Fillah

~ al Faqiir Abu Musa al-Fadaniy

Posting Komentar untuk "(Kisah Nyata) Meruqyah Pasien Skizofrenia"