Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dzikir Pagi Petang Yang Shahih

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ


Dari Anas radhiyallahu anhu dengan jalan Marfu’: “Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Ta'ala dari shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang keturunan Ismail, dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Ta'ala dari Shalat Ashar hingga terbenam matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat (orang budak). (HR. Abu Dawud, no. 3667)

=====

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
اَللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ اْلقَـيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فيِ اْلأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَـؤُوْدُهُ حِفْظُـهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُّ الْعَظِيْمُ


“Siapa yang membacanya sehabis shalat tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian”. (HR. An Nasa’i dalam Amalul Yaumi Walailah no: 100, Ibnu Sunny no. 121)

=====

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُـلْ هُـوَ اللهُ أَحَـدٌ اَللهُ الصَّـمَدُ لَـمْ يَلـِدْ وَلَمْ يُـوْلَدُ وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُـفُوًا أًحَـدٌ


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُـلْ أَعُـوْذُ بِـرَبِّ الْفَلَـقِ مِنْ شَـرِّمَا خَـلَقَ وَمِـنْ شَـرِّ غَاسِـقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّـفَّاثاَتِ فِي اْلعُـقََدِ وَمِنْ شَـرِّ حَاسِـدٍ إِذَا حَسَـدَ


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُـلْ أَعُـوْذُ بِـرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلهِ النَّاسِ مِنْ شَـرِّ اْلوَسْـوَاسِ الْخَنّـَاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ مِنَ اْلجِـنَّةِ وَالنَّاسِ


“Siapa yang membacanya (surah Al Ikhlas, surah Al Falaq dan surah An Nas), tiga kali setiap pagi dan petang maka dicukupkan baginya dari segala sesuatu “. (HR. Abu Dawud 4/322, At Tirmidzi 5/567. Lihat Shahih At Tirmidzi: 3/182)

=====

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا اْليَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَـرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فيِ النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami telah memasuki waktu pagi, kerajaan milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan-ku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur. (HR. Muslim 4/2088)

Jika sore hari kalimat َأصَْبَح diganti أَمْسَى, kalimat اْلَيْوِم diganti اَّللْيَلِة.

=====

اللَهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)“.

Pada sore hari membaca:

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أًصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Siapa yang membacanya dengan yakin pada sore hari, kemudian dia meninggal, maka dia akan masuk surga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari. (HR. Al Bukhari 7/150)

=====

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ، أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللًهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. أَرْبَعَ مَرَّاتٍ

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi bersaksi kepada-Mu, malaikat yang memikul Arasy-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.

Dibaca empat kali di waktu pagi dan petang, jika sore hari diganti menjadi: اللَّهُمَّ إِنِّي أّمْسَيْتُ.

“Siapa yang membacanya setiap pagi dan petang sebanyak empat kali, Allah bebaskan dirinya dari api neraka”. (HR. Abu Dawud 4/317, Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 1201, An Nasa’i dalam Amalul yaumi wallailati no. 9, Ibnu Sunny no. 70)

=====

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)”.

“Barang siapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari itu. Barang siapa yang membacanya di sore hari, maka ia sungguh telah bersyukur pada malam itu”. (HR. Abu Dawud 4/318, An Nasa’i dalam ‘amalul yaumi wallailati no: 7 hal: 137, Ibnu Sunni no: 41 hal: 23, Ibnu Hibban dalam Al Mawarid no: 2361)

=====

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، الَّلهُمَّ عَافِني فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مـِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ (ثَلَاثَ مَرَّاتٍ).
“Ya Allah, selamatkan tubuh-ku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah!, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau." Dibaca tiga kali di waktu pagi dan petang. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad /42, An Nasa’i dalam Amalul yaumi Wallailati no. 22 hal. 146, Ibnu Sunni no. 69 hal. 35, Al Bukhari dalam Adabul mufrad)

=====

حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

“Cukup bagiku Allah (sebagai pelindung), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia. Kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan ‘Arsy yang Agung“. (HR. Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul yaumi Wallailati no. 72 hal. 37, Abu Dawud 4/321)

=====

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ: فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِيْنِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan: dalam agamaku, (kehidupan) duniaku, keluargaku, hartaku. Ya Allah tutuplah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak di lihat orang lain) dan berilah ketentraman di hatiku. Ya Allah, peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak mendapat bahaya dari bawahku." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332)

=====

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءاً، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan bala tentaranya, atau aku menjalankan kejelekan terhadap diriku atau mendorong orang Islam padanya“. (HR. At Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahih At Tirmidzi: 3/142)

=====

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ)

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dialah Yang Maha Mengetahui“. Dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332)

=====

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـاًّ، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيـًّا ( (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ)

“Aku rela Allah sebagai Tuhan-(ku), Islam sebagai agama-(ku) dan Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai nabi-(ku)“. Diucapkan tiga kali.

“Siapa yang membacanya tiga kali saat pagi dan petang tiga kali, maka Allah pasti akan meridhainya pada hari kiamat”. (HR. Ahmad 4/337, An Nasa’i dalam Amalul yaumi Wallailati no. 4, Ibnu Sunni no. 68, Abu Dawud 4/418, At Tirmidzi 5/465)

=====

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

“Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Terjaga, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap diriku walau sekejap mata“. (HR. Al Hakim yang dishahihkan dan disetujui oleh Adz Dzahabi 1/545. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/273)

=====

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ

“Kami di waktu pagi, sedang kerajaan milik Allah, Tuhan penguasa alam. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat) pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada didalamnya dan kejahatan sesudahnya“. (HR. Abu Dawud 4/322)

=====

أَصْبَحْنَا عَلىَ فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ( وَعَلىَ مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Diwaktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan agama ayah kami, Ibrahim alaihis salam, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik“. (HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat Shahihul Jami 4/290. Juga diriwayatkan di ‘Amalul yaumi wallailati no. 34)

=====

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مــائة مرة)

“Maha Suci Allah dan segala puji (bagi-Nya)“. Dibaca seratus kali. (HR. Ahmad 3/406-407, Ibnu Sunny dalam Amalul yaumi wallailati no. 34. Lihat Shahih Jami’: 4/209)

=====

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَـرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (عَشْرَ مَرَّات أَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً عِنْدَ الكَسَل )

"Dibaca sepuluh kali atau sekali saja saat malas". (HR. An Nasa’i dalam Amalul yaumi wallailati no. 24. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/272)

=====

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (مِائَةَ مَرَّةٍ إِذَا أَصْبَحَ)

"Dibaca seratus kali setiap pagi’.

“Siapa yang membacanya setiap hari seratus kali, maka dia bagaikan memerdekakan sepuluh budak, dan dicatat baginya seratus kebaikan, dihapus baginya seratus dosa, dan dia terpelihara dari setan hingga sore dan tidak ada seorangpun yang mendapatkan keutamaan seperti itu, kecuali seseorang yang mengamalkannya lebih banyak dari itu”. (HR. Al Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071)

=====

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ إِذَا أَصْبَحَ)

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arasy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya “. Dibaca tiga kali. (HR. Muslim 4/2090)

=====

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
(إِذَا أَصْبَحَ)

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima“. Dibaca pagi hari. (HR. Ibnu Sunny dalam ‘Amalul yaumi wallailati no. 54, Ibnu Majah no. 925)

=====

اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ (مِائَةَ مَرَّةٍ فِي اليَوْمِ)


"Dibaca seratus kali dalam sehari". (HR. Al Bukhari dan Muslim 4/2075)

=====

أَعُوْذُ بِكَلِماَتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (ثلاث مرات إذا أمسى)

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan“. Dibaca tiga kali pada sore hari.

“Siapa yang membacanya pada sore hari tiga kali maka dia tidak akan tertimpa demam pada malam itu”. (HR. Ahmad 2/290, An Nasa’i dalam ‘Amalul yaumi wallailati no. 590, Ibnu Sunny no. 68. Lihat Shahih Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar hal. 45)

=====

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ (عشر مرات)

“Ya Allah, (sampaikanlah) shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad shallallahu alaihi wasallam". Dibaca sepuluh kali.

“Siapa yang bershalawat kepadaku saat pagi sepuluh kali, dan sore sepuluh kali, maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”. (Diriwayatkan oleh Ath Thabrani melalui dua sanad, salah satunya hasan, lihat Majma’uz zawa’id 10/120 dan Shahih Targhib dan Tarhib 1/273)

Artikel Ruqyah
www.belajarruqyah.com


Sumber:
حصن المسلم من أذكار الكتاب والسنة
سعيد بن علي بن وهف القحطاني

Posting Komentar untuk "Dzikir Pagi Petang Yang Shahih"