Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Setelah Diruqyah Belum Sembuh ?

Mengapa Setelah Diruqyah Belum Sembuh ?
Musdar Bustamam Tambusai

===================

》• Kesembuhan adalah sebuah harapan setiap orang yg sakit dan kesehatan adalah satu hal yg berharga bagi setiap manusia tanpa kecuali.

》• Bagi seorang mukmin, sehat dan sakit adalah sebuah ujian yg harus disikapi dgn sabar dan semestinya ditindaklanjuti dgn ikhtiar yg Sesuai Syariat.

》• Bagi seorang mukmin, sehat untuk menambah amal sedangkan sakit utk menghapus dosa.

》• Bagi seorang mukmin, sehat dan sakit sama baiknya karena datang dari Allah swt. Jgn pernah berburuk sangka pd Allah swt.

》• Bagi seorang mukmin, berobat atau ikhtiar mencari kesembuhan adalah sebuah ibadah. Oleh karena itu, dia berupaya agar selalu ikhlas dan menjalani nya sesuai sunnah Rasulullah saw.

》• Bagi seorang mukmin, jika dia sembuh, maka bukan karena obatnya dan bukan karena pengobatnya (dokter, roqy, hajjam, herbalis dsb). Tapi karena kuasa Allah swt.

》• *Dalam konteks ruqyah syar'iyyah, utk mendapatkan kesembuhan, peran seorang terapis dan sikap seorang pasien sangat menentukan sekali. Yaitu :

》1 • Untuk mendapatkan kesembuhan dgn ruqyah, maka seorang terapis dan seorang pasien harus memperhatikan hal-hal berikut :

》2 • Terapis dan pasien harus memahami prinsip sehat dan sakit sesuai syariat sbgmana telah disebutkan (sebagiannya) diatas.

》3 • Keduanya harus ikhlas. Ikhlas melakukan ruqyah dan ikhlas untuk diruqyah. Keikhlasan juga bermakna : "Tidak Memiliki Perasaan Terpaksa".

》4 • Keduanya harus yakin dan percaya. Keyakinan adalah sebuah garansi, sedangkan kepercayaan (baca : keimanan) adalah sebuah kekuatan / energi.

》5 • Keduanya harus menjaga hubungan baik dgn Allah dan meningkatkan kedekatan diri kpd Yang Maha Penyembuh _(Asy-Syaafiy)_. Ibadah bertambah kualitas dan kuantitas nya.

》6 • Keduanya menjauhkan urusan materi dalam pikirannya.

==> Sang peruqyah jgn memikirkan berapa dia akan dibayar dan obat apa yg harus dijual kpd pasien. Pikiran materialistis membuat lemahnya keimanan yg menjadi energi ruqyah.

==> Sang pasien memikirkan betapa mahalnya dia harus membayar sang peruqyah. Pikiran sumpek akan melemahkan semangat utk sembuh.

》7 • Keduanya (Roqy dan Pasien) harus benar-benar tawakkal. Tawakkal bukan sikap pasrah tanpa usaha, tapi sikap optimis mendapatkan kesembuhan dgn cara yg syar'i. Tawakkal juga merupakan sikap pantang berputus asa.

》8 • Peruqyah dan pasien mesti hilangkan kesombongan dan keangkuhan.

==> Roqy merasa ditangannya banyak yg sembuh. Dia lupa bahwa Allah swt yg menyembuhkan dgn izin-nya.

==> Pasien merasa dia sembuh bukan karena diruqyah tapi karena obat yg lain.

》9 • Keduanya harus saling mendoakan. Ini tidak pernah diingat oleh kedua belah pihak. Padahal doa yg dilakukan seseorang tanpa diketahui oleh org yg didoakan, sangatlah mustajab.

==> Peruqyah terus mendoakan pasien setiap berdoa utk dirinya, baik secara khusus maupun secara umum.

==> Pasien juga selalu berdoa utk peruqyah krn doa itu akan berbalik utk dirinya sendiri.

》》• Demikian beberapa hal yg harus diperhatikan kedua belah pihak dlm melakukan ikhtiar.

Wallahul Musta'an.

Posting Komentar untuk "Mengapa Setelah Diruqyah Belum Sembuh ?"