Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membedakan Kesurupan Yang Asli Dan Pura-Pura

Tiga Cara Memastikan Gangguan
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR / Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah)

===========

Ketika dibacakan ayat ayat ruqyah kepada pasien, lalu dia menjerit, meronta, menangis, marah dan sebagainya, maka kebanyakan peruqyah mengatakan bahwa pasien positif gangguan jin. Padahal bisa jadi, yang terjadi adalah reaksi mental pasien yg disebabkan oleh banyak hal, diantaranya :

▶ • Tekanan emosi yg disebabkan oleh lingkungan spt suami / isteri atau anak-anak yg tidak patuh.

▶ • Fenomena ruqyah, baik di televisi maupun di event tertentu dimana orang yg diruqyah terlihat menjerit, menangis dsb.

▶ • Sandiwara semata yg didasari oleh niat dan tujuan tertentu. Spt anak yg dianggap oleh org tuanya terkena gangguan jin, lalu demi memuaskan keinginan org tuanya dia berlakon layaknya org kesurupan spt yg dia lihat.

Saya teringat ucapan Syaikh al-Jibrin dlm satu buku bahwa hampir 95 % orang yg datang minta diruqyah bukan karena ada gangguan jin atau sihir. Dan saya membenarkan ucapan Syaikh Al-Jibrin itu krn kenyataan yg saya hadapi spt itu.

Nah, jika ingin membuktikan bahwa pasien sejenis diatas tergolong gangguan jin atau bukan, coba lakukan tiga hal berikut sbg diagnosa :

1• Bacakan syair berbahasa Arab spt matan-matan yg dipelajari di pesantren. Misalnya Matan Alfiyah, Matan Zubad, Matan Rohbiyah dan matan-matan lainnya.

Syair sejenis ini termasuk kalam mubah bukan syair ghazal (percintaan). Yg tidak boleh, anda menyanyikan "Keong Racun" dan sejenisnya krn jelas salah dan pasti pasien bingung 😁.

Ketika syair itu dibacakan, sedangkan pasien tidak tau bahwa yg dibaca itu bukan ayat Al-Qur'an tapi kemudian dia meronta, menangis, marah atau kesurupan, apakah anda masih tetap mengatakan dia diganggu jin atau sihir? Krn ucapan selain Al-Qur'an tidak akan memberikan reaksi apa pun terhadap jin.

2• Sebelum mulai meruqyah, anda berkata kpd pasien "Saya akan bacakan ayat-ayat Al-Qur'an kpd kamu tapi tanpa suara". Lalu anda pura-pura membacakan ayat alQuran, padahal tidak membaca apa pun sama sekali. Tapi pasien menjerit dan melakukan apa yg dialami oleh org-org yg pernah diruqyah. Apakah anda tetap mengatakan bahwa si pasien terkena gangguan jin, padahal jin hanya akan tersiksa jika dibacakan ayat alQuran?

3• Coba anda bacakan ayat-ayat ruqyah kpd pendamping pasien, apakah itu orangtuanya, suami / isterinya, anak atau temannya. Lalu lihat reaksi pasien : ada atau tidak? Kesurupan kah dia atau biasa saja?. Padahal jika seseorang terkena gangguan jin, saat mendengar ayat-ayat ruqyah, dia akan mengalami reaksi meskipun reaksi nya ringan. Jika tidak reaksi, apakah anda tetap yakin dia mengalami gangguan jin?

• Tiga perkara ini, patut dicoba utk membuktikan ada atau tidaknya gangguan jin pada pasien yg sudah diruqyah dan reaksi tapi tak kunjung sembuh.

• Mungkin akan ada yg protes : Membacakan syair bukan termasuk ruqyah yg dibenarkan !

▶ • Jawabannya : Saya tidak mengatakan itu ruqyah tapi hanya satu cara mendiagnosa kebenaran adanya gangguan atau tidak.

• 》 Cara Diagnosa adalah perkara ijtihadi sbgmana tanda-tanda gangguan jin, sihir dan 'ain yg biasa disebutkan di dalam buku-buku ruqyah.

▶ • Saya selalu mengatakan bahwa vonis dan keputusan peruqyah yg mengatakan bahwa ini adalah gangguan jin 100 %, padahal kemungkinan gangguan mental atau gangguan syaraf sangat bisa terjadi. Vonis spt itu bisa menyebabkan kondisi fatal bagi pasien dan jangan-jangan vonis itu pula yg menyeret pasien masuk dlm gangguan jin yg sesungguhnya.

Maka berhati-hatilah memberi kesimpulan terhadap keluhan yg disampaikan oleh pasien atau yg dilakukannya saat diruqyah.

Wallahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Cara Membedakan Kesurupan Yang Asli Dan Pura-Pura"