Bolehkah Bekerjasama Dengan Jin Dalam Meruqyah ?
Bekerjasama Dengan Jin Dalam Meruqyah, Bolehkah ?
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR / Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah)
==================================
Bekerjasama dengan jin dalam urusan apa pun, tidak punya kemashlahatan. Apalagi meminta bantuannya secara sepihak !!!
Sebagian orang masih memahami bahwa boleh berteman dgn jin..
Yang tidak boleh -katanya- adalah meminta perlindungan kpd jin...
Dalam bahasa pertemanan, salah satu manfaatnya adalah saling tolong menolong. Saya berteman dgn anda, maksudnya kita saling memberi manfaat dalam hal apa pun yg diperlukan....
Jika tidak saling memberi manfaat, itu bukan pertemanan tapi dapat diartikan "meminta bantuan" secara sepihak. Maka yang membantu biasanya akan meminta "balas jasa" atau konvensasi...
Kira-kira, jika "berteman dgn jin", apa bentuk balas jasa yg diinginkan oleh jin ?
Jelas, balas jasanya adalah kemaksiatan atau kekufuran. Karena semua jin yg bersedia ikut campur ambil bagian dlm urusan manusia adalah jin jahat !!!....
Syaikh Mutawalli asy-Sya'rawi dalam kitabnya "Taskhirul Jin wa Karamah al-Awlia" menyebutkan bahwa jin yg mau diajak kompromi atau kerjasama adalah jin yg jahat (al-jinn asy-syarir) dan manusia yg mau bekerjasama dgn jin adalah manusia yg jahat (al-ins asy-syarir)...
Perhatikan judul buku itu "Taskhir" artinya menaklukkan jin agar dapat disuruh, dimintai bantuan dan "dimanfaatkan". Beliau menyebutkan bahwa "taskhir al-jin" merupakan mukjizat Nabi Sulaiman saja...
Bahkan Nabi Muhammad pun, enggan mengikat jin krn khawatir dianggap mengambil hak Nabi Sulaiman yg memiliki hak tunggal "taskhir" tersebut.
Bagaimana dgn memerintahkan jin agar keluar dr tubuh pasien saat meruqyah ?
Itu bukan sesuatu yg dilarang krn Nabi saw juga mengatakan "Ukhruj ya aduwallah !!!". Tp itu bukan pula meminta bantuan jin yg lain utk mengeluarkannya..
Intinya dakwah ilallah, bukan minta bantuan jin...
Pendapat ini umum dianut oleh ulama ahlussunnah wal jama'ah, baik dr ulama Arab Saudi maupun ulama Al-Azhar.....
Ulama Al-Azhar yg melarang adanya hubungan azas manfaat dgn jin adalah Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi (Mufassir Kontemporer) dalam bukunya yg telah disebutkan diatas...
Syaikh Jad al-Haq Ali Jad al-Haqq dalam bukunya Buhuuts wa Fatawa Islamiyah. Dua ulama itu sudah cukup mewakili ulama Al-Azhar....
Sementara Ulama Arab Saudi antara lain Syaikh Al-Utsaimin...
Ulama lain yg sependapat Syaikh Sulaiman al-Asyqar dlm kitabnya Alam al-Jin wa asy-Syayaathin....
================
Kesimpulannya : Tidak boleh meminta jin utk urusan apapun dalam proses terapi ruqyah syar'iyyah dan juga dalam urusan lain..
Semua ulama diatas melandaskan pendapat ini pada QS. Jin ayat 6...
================
Semoga bermanfaat.
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR / Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah)
==================================
Bekerjasama dengan jin dalam urusan apa pun, tidak punya kemashlahatan. Apalagi meminta bantuannya secara sepihak !!!
Sebagian orang masih memahami bahwa boleh berteman dgn jin..
Yang tidak boleh -katanya- adalah meminta perlindungan kpd jin...
Dalam bahasa pertemanan, salah satu manfaatnya adalah saling tolong menolong. Saya berteman dgn anda, maksudnya kita saling memberi manfaat dalam hal apa pun yg diperlukan....
Jika tidak saling memberi manfaat, itu bukan pertemanan tapi dapat diartikan "meminta bantuan" secara sepihak. Maka yang membantu biasanya akan meminta "balas jasa" atau konvensasi...
Kira-kira, jika "berteman dgn jin", apa bentuk balas jasa yg diinginkan oleh jin ?
Jelas, balas jasanya adalah kemaksiatan atau kekufuran. Karena semua jin yg bersedia ikut campur ambil bagian dlm urusan manusia adalah jin jahat !!!....
Syaikh Mutawalli asy-Sya'rawi dalam kitabnya "Taskhirul Jin wa Karamah al-Awlia" menyebutkan bahwa jin yg mau diajak kompromi atau kerjasama adalah jin yg jahat (al-jinn asy-syarir) dan manusia yg mau bekerjasama dgn jin adalah manusia yg jahat (al-ins asy-syarir)...
Perhatikan judul buku itu "Taskhir" artinya menaklukkan jin agar dapat disuruh, dimintai bantuan dan "dimanfaatkan". Beliau menyebutkan bahwa "taskhir al-jin" merupakan mukjizat Nabi Sulaiman saja...
Bahkan Nabi Muhammad pun, enggan mengikat jin krn khawatir dianggap mengambil hak Nabi Sulaiman yg memiliki hak tunggal "taskhir" tersebut.
Bagaimana dgn memerintahkan jin agar keluar dr tubuh pasien saat meruqyah ?
Itu bukan sesuatu yg dilarang krn Nabi saw juga mengatakan "Ukhruj ya aduwallah !!!". Tp itu bukan pula meminta bantuan jin yg lain utk mengeluarkannya..
Intinya dakwah ilallah, bukan minta bantuan jin...
Pendapat ini umum dianut oleh ulama ahlussunnah wal jama'ah, baik dr ulama Arab Saudi maupun ulama Al-Azhar.....
Ulama Al-Azhar yg melarang adanya hubungan azas manfaat dgn jin adalah Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi (Mufassir Kontemporer) dalam bukunya yg telah disebutkan diatas...
Syaikh Jad al-Haq Ali Jad al-Haqq dalam bukunya Buhuuts wa Fatawa Islamiyah. Dua ulama itu sudah cukup mewakili ulama Al-Azhar....
Sementara Ulama Arab Saudi antara lain Syaikh Al-Utsaimin...
Ulama lain yg sependapat Syaikh Sulaiman al-Asyqar dlm kitabnya Alam al-Jin wa asy-Syayaathin....
================
Kesimpulannya : Tidak boleh meminta jin utk urusan apapun dalam proses terapi ruqyah syar'iyyah dan juga dalam urusan lain..
Semua ulama diatas melandaskan pendapat ini pada QS. Jin ayat 6...
================
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Bolehkah Bekerjasama Dengan Jin Dalam Meruqyah ?"
Komentar anda akan di moderasi dulu oleh admin, terima kasih.