Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENJELASAN TERKAIT 'AIN DAN HASAD (BAGIAN 2)


SERIAL PENJELASAN TERKAIT PERMASALAHAN 'AIN DAN HASAD


Pembahasan ke 4
JENIS-JENIS 'AIN

Sebelum membicarakan dan menjelaskan jenis-jenis 'ain, ada beberapa poin yang penting yang wajib dipahami :

1. Tujuan masuk ke dalam masalah diagnosa yang berhubungan dengan 'ain, tidaklah dianggap masuk ke dalam masalah-masalah yang bersifat ghaib, karena 'ain memiliki ciri-ciri dan bekas-bekas yang menunjukkan kejadiannya.

2. Sesungguhnya hubungan itu tengah-tengah antara terkena 'ain dengan seluruh penyakit lain yang berhubungan dengan jiwa manusia seperti epilepsi, sihir, dan yang semacamnya.

3. Sesungguhnya maslahat yang syar'i itulah yang mengharuskan seorang peruqyah melakukan tindakan pertama untuk berusaha menyelamatkan anggota badan yang sedang sakit.

4. Tidak boleh mencampuri antara orang yang terkena gangguan 'ain dan orang yang terkena penyakit fisik. Peruqyah harus fokus pada aspek ruhiyah tanpa memasuki wilayah kedokteran.

5. Harus menjadi perhatian terhadap perkara yang sangat penting yakni : tidak tergesa-gesa memvonis kondisi sakit yang ditemui, khususnya vonis oleh orang awam, keluarga, dan kerabat pasien.

Jenis Jenis 'Ain

Pertama
Dari segi pelempar

1. 'Ain Manusia ('Ainul Insi)
2. 'Ain Jin ('Ainul Jinni)

Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata : Ain itu ada dua macam : 'ain manusia dan 'ain jin. (Ath-Thibbun Nabawi: 164).

Kedua
Dari Akibat Yang Ditimbulkan

a. 'Ain yang mematikan (racun dan api)

'Ain jenis ini bisa membunuh korbannya disebabkan pengaruh yang dahsyat yang muncul dari jenis 'ain yang beracun.

Kisah Nyata

Ini kisah seorang laki-laki yang bekerja di suatu perusahaan. Allah Ta'ala telah memberinya rezeki yang melimpah ruah. Dia pun berencana membangun rumah untuk dia tempati bersama keluarganya. Dia pun memulai membangun rumah hasil rancangannya dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Dia terus memperhatikan rumahnya itu. Tidak ketinggalan, dia pun memuji-muji rumah yang dia bangun itu di hadapan orang-orang yang melihatnya. Dia merasa telah berhasil membahagiakan seluruh anggota keluarganya. Tetapi dia tidak mengetahui apa ketetapan Allah Ta'ala pada dirinya.

Suatu hari, dia sedang mengunjungi rumah baru yang telah dibangun dengan penuh kebanggan itu. Lalu datanglah kawannya. Kawannya itu mengucapkan kalimat yang menunjukkan kekaguman dan pujian terkait tekad dan semangat si lelaki pemilik rumah baru itu, padahal usia si pemilik rumah itu sudah 60 tahun lebih. Qadarullah, setelah kawannya memuji itu baru pergi sekitar beberapa meter dari rumah itu, tiba-tiba terjatuhlah si pemilik rumah itu dari lantai dua rumahnya. Pemilik rumah itu pun dibawa ke rumah sakit. Dia terus berada di sana selama enam bulan lebih. Kemudian dia diruqyah, dengan ruqyah syar'iyyah, ruqyah yang didasarkan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Setelah diruqyah lelaki itu menunjukkan gejala-gejala terkena 'ain. Wallahu a'lam. Tidak lama setelah diruqyah, lelaki itu wafat.

b. 'Ain Yang Membuat Cacat Tubuh

'Ain jenis ini berdampak pada cacatnya sebagian anggota tubuh secara permanen.

Kisah Nyata

Seorang tukang yang berkebangsaan Pakistan hendak bekerja mengebor dinding, kemudian lewat seorang yang dikenal gampang melemparkan 'ain, secara paras tukang ini memiliki dua mata yang indah berwarna biru. Lalu (seorang pelempar 'ain) ini mengucapkan ungkapan ungkapan takjub tanpa mendoakannya dan tanpa dzikir. Pada saat dia sedang kerja membolongi tembok dengan alat bor (drill) tiba-tiba mata bor melayang ke matanya karena terpental tembok, mata bor itu sampai membolongi mata tukang. Laa haula walaa quwwata illa billah.

c. 'Ain Yang Membuat Sakit

'Ain jenis ini termasuk salah satu jenis 'ain yang korbannya mengalami sakit yang beragam. Kadang nampak jelas sebagian gejala-gejalanya pada si korban. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh jabir bin Abdullah Shollallahu 'Alaihi Wassalam dia berkata, Rasulullah berkata : Beliau (Rasulullah) bertanya kepada Asma' binti 'Umais "Saya melihat tubuh anak-anak saudaraku itu kurus-kurus, Apakah mereka tertimpa kelaparan ?" Asma menjawab, tidak wahai Rasulullah, tetapi mereka terkena 'ain. Lalu Rasulullah berkata, kalau begitu ruqyahlah mereka. Asma berkata lagi, aku tunjukkan kepada beliau (Ruqyahku) Beliau lalu berkata kepada kami, ruqyahlah mereka oleh kamu. (HR. Muslim pada Shahih Muslim, Kitab Assalam : 2198).

d. 'Ain Yang terkait waktu

'Ain jenis ini menimpa manusia karena bentuk, kegiatan dan gerakannya.

e. 'Ain Atau Jiwa Yang Berhasrat (kagum/ ghibthah)

'Ain jenis ini adalah 'ain yang biasa menimpa manusia atau perkara-perkara yang biasa terkena 'ain seperti rumah dan kendaraan. Yang membedakan 'ain ini dengan 'ain yang lainnya adalah bahwa 'ain jenis ini tidak menghendaki lenyapnya nikmat yang ada pada korban.

Imam Al-Alusi menjelaskan: Ghibthah diberi nama hasad itu memakai gaya bahasa majaz. Hal itu sudah umum dipakai pada masa awal. (Ruhul Ma'ani-Tafsir Surat Al-Falaq).

Kisah Nyata

Kisah ini nyata dan saya telah menyaksikan peristiwa-peristiwanya, secara muamalah saya termasuk dekat dengannya, saya hidup bertetangga dengannya beberapa masa lamanya. Yaitu seorang wanita yang menderita kesakitan di ruas punggungnya, setelah proses general check-up, maka terungkap bahwasanya ia menderita pergeseran ruas tulang punggungnya dari posisi seharusnya.

Setelah para dokter selesai rapat dan musyawarah mereka menetapkan keputusan untuk melangsungkan operasi, melalui operasi itu diharapkan bisa mengembalikan fungsi dan posisi ruas tulang belakang kembali normal pada posisinya, yang mana operasi ini dicapai dengan menjalin ruas-ruas tulang belakang dengan empat jalinan platinum jenis khusus, memiliki kekuatan menahan beban di setiap jalinannya platinumnya 600 kg, sehingga total kekuatan menahan beban dari 4 jalinan platinum adalah mampu menahan 2,5 ton beban berat. Dan ini merupakan jenis platinum yang diproduksi hanya ada di tempat tertentu saja di dunia, harganya pun mahal. Proses operasi sudah selesai dan sudah terpasang dengan sukses, dan pujian hanya milik Allah Ta'ala. Saudari itu berangsur keadaannya pulih secara bertahap, kira-kira setelah 7 bulan keadaan saudari itu sudah kembali normal.

Suami saudari ini bilang, pada suatu hari saudari ini pergi mengunjungi beberapa rekannya, dan tidaklah dari rekan-rekannya yang hadir melainkan mengucapkan kalimat pujian dan sanjungan karena sudah kembali sehat dan normal. Namun beberapa saat kemudian istri saya merasakan sakit yang teramat sakit di sekitar punggung, akhirnya istri saya segera kembali pulang ke rumah sampai sampai dia menggeliat karena sakit yang tidak terperihkan.

Kemudian setelah selesai diperiksa dokter, tiba-tiba para dokter kaget dan merasa aneh dengan kejadian ini yang mana mereka mendapati dua jalinan platinum dalam kondisi patah, dan menurut prediksi ilmiah ini adalah sesuatu yang mustahil terjadi, karena setiap platinum memiliki kekuatan menahan beban yang kuat. Atas peristiwa itu, salah seorang dokter yang cukup bijaksana memberikannya nasehat untuk diruqyah dengan ruqyah syar'iyah. Setelah ruqyah baru nampak jelas bahwa saudari ini menderita karena pengaruh 'ain yang kuat. Allahu a'lam.

Pasca ruqyah baru kemudian dokter memutuskan untuk operasi ulang yang kedua kalinya, dan alhamdulillah berkat karunia Allah Ta'ala atas saudari ini, dia kembali mendapatkan kesembuhan. Dan saya (Syaikh Abu Al-Barra') benar-benar melihat langsung dengan kedua mata saya bahwa jalinan platinum benar benar patah. Benarlah apa yang dikatakan Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wassalam 'ain itu nyata dan benar adanya.

Dikutip dan ditulis ulang oleh : Aguslim R Koto

Sumber :
الدرر البهية في بعض مسا ء نل الر قيه الشر عيه

ابو البراء أسامة بن ياسين المعاني
Syaikh Abu Al Barra Usamah Bin
Yasin Al-Ma'ani

Posting Komentar untuk "PENJELASAN TERKAIT 'AIN DAN HASAD (BAGIAN 2)"