Peran Pasien Dalam Pengobatan Ruqyah
★★Peran Pasien Dalam Pengobatan★★
Bismillah...
Dalam dunia kedokteran manapun pasien selalu mempunyai andil dalam meniti jalan kesembuhannya...
Dokter/tabib/raqi/hajjam itu semua hanya mengupayakan proses penyembuhan serta membantu memberikan SOLUSI yg tepat untuk proses penyembuhan, BUKAN Sang penyembuh sehingga dituntut harus langsung sembuh seketika itu juga...
Jangan salahkan dokter saat penderita darah tinggi kambuh sakitnya, padahal sudah diberi saran untuk tidak makan daging yg berlemak tinggi namun malah dilanggar...
Jangan salahkan dokter saat pasien penderita ambien kambuh penyakitnya, padahal sebelumnya sudah diperingatkan untuk tidak makan makanan pedas atau minum softdrink tp malah dilanggar..
Jangan salahkan dokter saat penderita Paru-paru basah bertambah parah sakitnya, saat ia melanggar anjuran dokter untuk tidak tidur di atas lantai atau nyuci baju malam-malam....
Dst...dst.....
Begitu juga dalam prinsip dunia pengobatan qurani....
Pasien juga mempunyai peran besar dalam proses penyembuhannya....
Jangan hanya menuntut peruqyah untuk mencapai kesembuhan, tp juga harus mempunyai semangat juang tinggi dalam melawan setan dan hawa nafsu yg sudah mengotori atmosfir hati....
Rumus dalam mengobati gangguan jin dan sihir sebenarnya simpel...
Kita bisa cek di juz 14 surat al-Hijr dan An-Nahl dimana Allah berfirman :
إن عبادي ليس لك عليهم سلطان إﻻ من اتبعك من الغاوين
"Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang MENGIKUTIMU, yaitu orang-orang yang sesat."
(Al-Hijr: 42)
Dan berfirman :
إنما سلطانه علي الذين يتولونه و الذين هم به مشركون
"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya PEMIMPIN dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.." (annahl ayat 100)
Maka gangguan sihir atau jin hendaknya dilawan dengan hal yg menjadi KEBALIKANNYA...
Spt sihir mahabbah/pelet, maka sebisa mungkin pasien harus mengendalikan dirinya untuk melawan kehendak setan di dalam hati
Begitu juga sihir yg dimaksudkan utk menceraikan suami istri, maka harus dilawan bagaimana caranya tetap mencintai pasangannya walau pertama-tama akan sangat tersiksa dan tidak nyaman... namun hakikatnya itulah setan yg merasa tersiksa dengan perbuatan yg antum lakukan...
Lalu kasus jin yg suka bikin marah, maka sebisa mungkin slalu cari hal-hal yg bisa mengundang ketenangan dlm hati smisal dgn wudhu dan shalat atau baca quran....
Jangan pula makan makanan instan yg cepat saji, atau yg smacamnya karena hal itu memperkuat setan... skali kali tahanlah barang sebentar untuk tidak jajan di luar...
Yang penting JANGAN JADIKAN SETAN SEBAGAI PEMIMPINMU...
Yaitu pemimpin atas hawa nafsumu sendiri... karena dari jalur hawa nafsu lah mereka menguasai manusia...
Semua butuh perjuangan dan kesabaran yg kokoh.. baik dari pasien maupun peruqyahnya...
Namun jika semua itu dilanggar setelah diberi nasehat, jgn pernah menyalahkan siapa pun jika jin makin kuat dan lebih menguasai diri si pasien...
Maka sudah sepantasnya apa yg dinasehatkan dokter atau orang yg mengobati itu di-DENGAR-kan dengan baik sebagai tanda baiknya adab seorang pasien yg berobat...
Seorang pepatah arab mengatakan :
إن المعلم و الطبيب كلاهما
لا ينصحان إذاهما لم يكرما
فاصبر لذاتك إن جفوت طبيبها
فاقنع بجهلك إن جفوت معلما
"Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan memberikan nasehat jika keduanya tidak dihormati....
Maka terus-meneruslah dalam sakitmu jika engkau menjauhi dokter dan tetaplah dalam kebodohanmu jika engkau menjauhi guru..."
A'azzanallahu wa iyyaakum....
Muhibbukum fillah...
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Cairo, 2 juni 2015★★
Tim Belajar Ruqyah
www.belajarruqyah.blogspot.com
www.facebook.com/belajarruqyah
Bismillah...
Dalam dunia kedokteran manapun pasien selalu mempunyai andil dalam meniti jalan kesembuhannya...
Dokter/tabib/raqi/hajjam itu semua hanya mengupayakan proses penyembuhan serta membantu memberikan SOLUSI yg tepat untuk proses penyembuhan, BUKAN Sang penyembuh sehingga dituntut harus langsung sembuh seketika itu juga...
Jangan salahkan dokter saat penderita darah tinggi kambuh sakitnya, padahal sudah diberi saran untuk tidak makan daging yg berlemak tinggi namun malah dilanggar...
Jangan salahkan dokter saat pasien penderita ambien kambuh penyakitnya, padahal sebelumnya sudah diperingatkan untuk tidak makan makanan pedas atau minum softdrink tp malah dilanggar..
Jangan salahkan dokter saat penderita Paru-paru basah bertambah parah sakitnya, saat ia melanggar anjuran dokter untuk tidak tidur di atas lantai atau nyuci baju malam-malam....
Dst...dst.....
Begitu juga dalam prinsip dunia pengobatan qurani....
Pasien juga mempunyai peran besar dalam proses penyembuhannya....
Jangan hanya menuntut peruqyah untuk mencapai kesembuhan, tp juga harus mempunyai semangat juang tinggi dalam melawan setan dan hawa nafsu yg sudah mengotori atmosfir hati....
Rumus dalam mengobati gangguan jin dan sihir sebenarnya simpel...
Kita bisa cek di juz 14 surat al-Hijr dan An-Nahl dimana Allah berfirman :
إن عبادي ليس لك عليهم سلطان إﻻ من اتبعك من الغاوين
"Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang MENGIKUTIMU, yaitu orang-orang yang sesat."
(Al-Hijr: 42)
Dan berfirman :
إنما سلطانه علي الذين يتولونه و الذين هم به مشركون
"Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya PEMIMPIN dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.." (annahl ayat 100)
Maka gangguan sihir atau jin hendaknya dilawan dengan hal yg menjadi KEBALIKANNYA...
Spt sihir mahabbah/pelet, maka sebisa mungkin pasien harus mengendalikan dirinya untuk melawan kehendak setan di dalam hati
Begitu juga sihir yg dimaksudkan utk menceraikan suami istri, maka harus dilawan bagaimana caranya tetap mencintai pasangannya walau pertama-tama akan sangat tersiksa dan tidak nyaman... namun hakikatnya itulah setan yg merasa tersiksa dengan perbuatan yg antum lakukan...
Lalu kasus jin yg suka bikin marah, maka sebisa mungkin slalu cari hal-hal yg bisa mengundang ketenangan dlm hati smisal dgn wudhu dan shalat atau baca quran....
Jangan pula makan makanan instan yg cepat saji, atau yg smacamnya karena hal itu memperkuat setan... skali kali tahanlah barang sebentar untuk tidak jajan di luar...
Yang penting JANGAN JADIKAN SETAN SEBAGAI PEMIMPINMU...
Yaitu pemimpin atas hawa nafsumu sendiri... karena dari jalur hawa nafsu lah mereka menguasai manusia...
Semua butuh perjuangan dan kesabaran yg kokoh.. baik dari pasien maupun peruqyahnya...
Namun jika semua itu dilanggar setelah diberi nasehat, jgn pernah menyalahkan siapa pun jika jin makin kuat dan lebih menguasai diri si pasien...
Maka sudah sepantasnya apa yg dinasehatkan dokter atau orang yg mengobati itu di-DENGAR-kan dengan baik sebagai tanda baiknya adab seorang pasien yg berobat...
Seorang pepatah arab mengatakan :
إن المعلم و الطبيب كلاهما
لا ينصحان إذاهما لم يكرما
فاصبر لذاتك إن جفوت طبيبها
فاقنع بجهلك إن جفوت معلما
"Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan memberikan nasehat jika keduanya tidak dihormati....
Maka terus-meneruslah dalam sakitmu jika engkau menjauhi dokter dan tetaplah dalam kebodohanmu jika engkau menjauhi guru..."
A'azzanallahu wa iyyaakum....
Muhibbukum fillah...
Muhammad Faizar Hidayatullah
★★Cairo, 2 juni 2015★★
Tim Belajar Ruqyah
www.belajarruqyah.blogspot.com
www.facebook.com/belajarruqyah
Posting Komentar untuk "Peran Pasien Dalam Pengobatan Ruqyah"
Komentar anda akan di moderasi dulu oleh admin, terima kasih.