[KISAH RUQYAH] SIHIR JIN BUDHA DAN PERCERAIAN
JIN MISSIONARIS BUDHA & SIHIR PERCERAIAN
"Kami takut dari pasangan soleh dan soleha nanti lahir anak sholeh yang menghambat misi kami", kalimat dari jin misionaris budha itu menjawab pertanyaan dibenak saya tentang "Kenapa, pasangan suami istri salaf ini diganggu dengan sihir yang bertambah-tambah?".
Malam itu jam 21.40, di Hotel Lotus Kediri. Ruangan Pelatihan Rehab Hati Qur'ani Level 2 untuk kota Kediri itu mulai sepi, hanya ada beberapa panitia dan peserta yang masih asyik menyantap makan malamnya di buffet dinner yang disediakan di luar ruangan pelatihan. Masih ada beberapa peserta pelatihan yang antri meng-copy materi pelatihan dan softcopy materi Ruqyah Syar'iyyah dan aplikasi Al Qur'an dari laptop saya berselang dengan sahabat rehab lain yang pamit pulang.
Diantrian terakhir, seorang pemuda hanif menghampiri saya bersama seorang akhwat bercadar juga ibu berjilbab lebar yang dari tadi senyum-senyum menyimpan berjuta kisah.
"Akhi, ana minta rekaman video ruqyah istri ana yang dipelatihan Rehab Hati Qur'ani Kediri, masih ada kan? Soalnya rekaman dari pa Supeno hanya berdurasi 6 Menit. Istri ana pengen melihat lagi". Katanya sambil menyodorkan sebuah flash drive.
Saya membuka folder Photo dan Video Pelatihan Rehab beberapa bulan lalu, akhwat itu duduk disamping saya begitupun suami dan perempuan berumur yang ternyata adalah ibundanya. Saya sibuk mencari file video yang dimaksud, sebuah rekaman menghebohkan yang kontroversial dimana wanita yang telah berhijab rapi terkena gangguan sihir yang memukau ratusan peserta pelatihan saat itu. Dan ini bukan pertama kali saya menyaksikan bagaimana seorang hamba Allah yang hanif terkena gangguan Jin.
"Gimana kabarnya?" Tanya saya, sambil tersenyum ramah menyembunyikan lelah diwajah.
"Alhamdulillah!" kata akhwat itu mendahului laki-laki berwajah cerah dan sabar yang berdiri di dekat bahu saya, itu adalah suaminya.
"Luar biasa antum ini! Ana kira bakal ada peristiwa heboh yang menguras keringat, ternyata antum berdua malah membantu ana meruqyah peserta pelatihan! Gimana sudah clear?" Tanya saya meyakinkan.
"Alhamdulillah, masih ada gangguan-gangguan kecil sih tad," Suaminya yang mendahului menjawab.
"Berkat Teraphy Al Fatihah itu ustad", kata istrinya menimpali.
"Tapi setiap jin yang masuk itu tidak lama kemudian langsung meminta dikeluarkan. Dia tidak betah karena ditubuh istri saya banyak duri katanya". Kata suaminya lagi membuat saya terhentak, aneh dan penasaran.
"Ugh.. duri tajam?!" Ungkap saya, sambil menatap akhwat itu. Dibenak saya rasa penasaran bercampur kagum.
"Amalan apa yang dia lakukan hingga membuatkan daging tubuhnya dipenuhi duri-duri tajam dan jin yang masuk terjebak?".
"Iyah duri-duri besi tajam! Jin itu kadang terjebak tidak bisa keluar tersangkut di duri itu dan meminta tolong suami saya untuk mengeluarkannya". Kata istrinya lagi.
"Masha Allah! Amalan apa yang antum lakukan selama ini?" Tanya saya lagi.
"Teraphy Al Fatihah yang antum tulis di diktat pelatihan Rehab Hati 1 di kediri 3 bulan lalu itu ustad", Katanya lagi membuat fikiran saya kembali ke masa di 3 bulan lalu.
"Duri-duri besi tajam, oh iya... "
Saya mulai teringat sebuah artikulasi do'a yang saya susun dalam metode atau tehnik Teraphy Al Fatihah yang juga saya tulis di 10 Tehnik Mutakhir Ruqyah Mandiri di Facebook dan Website. Alhamdulillah di pelatihan Rehab Hati Qur'ani Session 2 ini 10 tehnik itu sudah di upgrade menjadi 50 Tehnik Ruqyah Mandiri.
Saya menarik nafas, merasakan sensasi bahagia. Ternyata dari sekian banyak testimoni itu sekarang nyata dihadapan saya. Alfatihah itu memang induknya al Qur'an, dahsyat sekali. Beberapa bulan lalu saya mendapati testimonial yang mengatakan bahwa saudaranya tidak jadi operasi sesar hanya gara-gara diminumkan Air Ruqyah Al Fatihah dan bayi langsung keluar, padahal dokter yang menyarankan operasi masih ada disampingnya disebuah rumah sakit di jawabarat.
Saya berdiri menyalakan Handycam disudut kanan ruang pelatihan dan duduk kembali, "Cobalah berbagi testimonial untuk sahabat rehab lain di dunia."
"Bisa diceritakan bagaimana kisah perjuangan antum berdua hingga lepas dari belenggu sihir itu?" Tanya saya kemudian.
Akhwat itu membenarkan duduknya dan minta izin ke suaminya untuk bercerita. Dan, kisah-kisah unik mulai berhamburan dari bibirnya dibalik cadar yang meneduhkan wajahnya. Tidak bisa semua saya catat, namun ada beberapa point yang saya rekam di ingatan.
Dia mulai dari kisah hidupnya yang dikejar-kejar jin budha yang mencintainya, dan baru tahun kedua jin budha itu akhirnya masuk ketubuhnya dalam sebuah peristiwa yang memilukan. Kaki kirinya patah, setelah tertabrak mobil dan hampir diamputasi. Dalam kondisi itu dia terjebak kesedihan mendalam, mengingat masa depan hidupnya jika dia tidak punya kaki lagi. Namun Allah menguatkannya dan dia memutuskan untuk tidak diamputasi hingga kemudian kesabarannya berbuah.
Seorang ikhwan soleh datang meminangnya, dan menikahinya dalam kondisi dirinya yang terkena gangguan jin dan kaki yang hampir putus karena bekas kecelakaan itu membuat betis kaki kiri bawahnya patah menggantung (tidak tersambung), hanya kulit dan urat-urat yang menahan pergelangan kaki.
"Namun jin itu terlanjur masuk ustad, benar yang ustad katakan bahwa dalam kondisi 'sedih, marah dan takut' jin itu bisa masuk dan mengubah kepribadian saya". Kata akhwat itu dengan wajah yang tegar.
"Namun", Kata akhwat itu melanjutkan. "Teori antum yang mengatakan bahwa kesedihan yang dimaksud adalah karena sedih-kecewa kepada Allah itu kurang tepat, diperjalanan saya 2 tahun ini pernah kemasukan jin kafir lain saat saya sedih melihat pengemis di sebuah mall ustad". Kata akhwat itu lagi.
"Benar, saat itu antum lemah. Makanya ada lubang kecil yang menjadi kesempatan untuk dia masuk. Dari itulah kebanyakan wanita yang terkena sihir". Jawab saya.
"Benar ustad, kata ustad Triwibowo di Tuban, ustad yang meruqyah saya sebelum saya kenal rehab hati dan bisa meruqyah sendiri juga demikian. Ada lubang sebesar lubang jarum yang membuat jin itu bisa masuk dari rasa sedih". Katanya lagi.
"Awalnya saya dibekam, dan setelah bekam itu tubuh saya panas dan terjatuh saat mau masuk ke ruang bekam ruqyah di klinik beliau. Dan akhirnya saya diruqyah, sampai kaki saya ada di kediri saat ini". Katanya lagi.
"Bisa cerita gak apa usaha yang antum lakukan hingga sembuh dan jadi praktisi saat ini?" Tanya saya ingin menegaskan.
"Saya meminum air ruqyah al fatihah tiap hari ustad, selepas shalat dhuha. Saya do'akan seperti do'a yang ustad tulis disetiap jeda 7 Al Fatihah itu dengan bahasa saya. Saya istiqamah sekuat tenaga melakukannya, meskipun itu sangat sulit sekali" Katanya.
"Sering dia ketiduran saat baca do'a itu. Kadang dia ketiduran saat mau menuangkan air ke gelas". Kata suaminya sambil tersenyum menggoda istrinya. Saya cemburu dengan mereka, dengan kegigihan mereka berdua dan tentu saja keromantisan mereka merayakan kemenangan di sebuah akhir yang indah.
"Saya bersyukur ustad, atas ujian dan bencana ini. Sihir ini memang menyakitkan! Tubuh saya kadang lemas tiga harian, seperti habis dipukulin dan dokter tidak bisa berkata apa-apa. Apalagi sebelum kenal ruqyah, dokter saja bingung, mereka bertanya-tanya kenapa tulang kaki saya ini seperti tidak ada perubahan untuk sembuh hingga dia menyarankan untuk amputasi saja sebelum membusuk. Namun saya bertahan hingga akhirnya bertemu peruqyah dan beliau menyimpulkan bahwa jin-jin dalam tubuh saya itu menghalangi obat untuk masuk hingga tidak ada perkembangan sama sekali. Ini pengakuan jin budha yang telah masuk Islam itu, dia juga mengatakan di rumah sakit itu banyak jin-jin lain. Ada jin yang membantu, ada jin yang membuat parah suasana". Katanya tidak bisa saya tahan untuk terus bercerita.
"Jin di rumah sakit? Maksudnya seperti apa?" Tanya saya heran. Sebelumnya memang saya mendengar banyak jin misionaris kristenisasi yang menunggu pasien-pasien beragama islam yang datang di sebuah rumah sakit besar di bandung. Namun ini adalah hal baru "Jin-Jin yang membantu operasi?"
"Benar, jadi ketika seseorang memiliki pelindung dari khodam. Jin itu membantu penyembuhan meski dirumah sakit". Kata akhwat itu yakin.
Saya jadi teringat pasien klien saya di saudi arabia yang memiliki susuk dan tidak sakit selama 3 tahun. Si laknatullah itu memang bekerja siang malam untuk menyesatkan umat kepada kesyirikan.
"Mereka rata-rata ahlul bid'ah ustad". Kata akhwat itu lagi.
"Bagaimana antm bisa menyimpulkan demikian?" Kata saya lagi.
"Itu informasi dari jin yang sudah masuk islam itu ustad. Dan memang, perut saya suka langsung membesar saat menelan makanan "berkat" atau dari tahlilan ustad. Dan kata ustad saya di tuban, makanan-makanan bid'ah (makanan dari ritual bid'ah, pen-) itu menjadikan rumah jin ditubuh". Katanya lagi,
"Sama persis seperti makanan riba dan haram". Bisik benak saya.
"Banyak kisah ustad, jin-jin itu jahat sekali. Bahkan bayi saya dicuri.." Kata akhwat itu mengejutkan saya lagi. "Ketika baru dua bulan mengandung, tiba-tiba ada angin masuk dari jendela dan membuat saya menggigil dan pusing sampai pagi. Padahal, jendela itu terkunci dan tidak bisa dibuka lagi. Malam itu saya mimpi menyeramkan, seperti dikelilingi ular dan ditengah-tengah genangan air. Pagi-paginya kaki saya terluka seperti ada lubang, dan kandungan saya hilang".
"Seperti terluka, bukan terluka. Tidak ada apa-apa dikakinya hanya saja dia merasa terluka dan memang bayinya hilang". Kata suaminya meluruskan.
"Jin itu tertawa cekikikan ustad, dia berkata berhasil mencuri janin saya. Dan tidak akan ada bayi yang keluar dari kalian. Jin itu memegang teguh komitmennya karena dia merasa benar, bahwa yang dia lakukan itu ingin mendekatkan kembali hubungan suami istri antara suami saya dengan mantan istrinya". Katanya lagi.
"Allah musta'an!" jawab saya hanya mengucapkan itu, mouse di tangan saya diam tidak bergerak-gerak. Saya teringat kembali seorang salaf di Jakarta yang juga dikirim jin-jin sihir pemisah dari seorang kyai di cirebon atas suruhan keluarganya yang Ahlul bid'ah dan tidak ridha anak perempuannya dinikahi seorang bermanhaj salaf.
"Saya juga sering bermimpi tubuh saya digantung dan diikat di pohon, dan setiap tidur kedua tangan saya seperti memasang formasi prisai. Dua tangan saya bersilang didada, juga kaki saya. Orang-orang melihat tidur saya aneh, dan tidur saya gelisah ustad. Hanya bisa tidur 2 jam, terbangun lagi dengan mimpi-mimpi aneh semenjak ada tamu yang datang sore itu". Katanya lagi.
"Iya, mimpi buruk, susah tidur dan gelisah itu adalah bagian dari gangguan jin. Tamu siapa?" Tanya saya lagi.
"Mantan istri beliau datang kerumah, dan malamnya saya kena serangan". Kata istrinya, sambil melirik abinya meminta izin untuk bercerita dan suaminya mengangguk.
Setelah itu saya matikan rekaman video, tidak banyak yang saya tulis. Sebagian lupa dan sebagian masih terekam di video bagi siapa saja yang ingin menyaksikan kisah nyata perjuangan sepasang suami istri hanif ini. Dari mulai reaksi kasar dipelatihan hingga jadi praktisi ruqyah dipelatihan kedua.
Suaminya membantu saya membereskan peratalan presentasi, dan buku-buku kemudian mengantar saya hingga ke kamar. Setelah menaruh laptop, kamera, handycam, buku-buku dan tas di kamar saya mengantar suami tadi hingga ke lobby nyari minuman dingin untuk malam itu menemani saya nulis kisah ini. Terlihat istri dan ibunda mertua beliau menunggu kami.
"Al Fatihah ini istimewa dalam hidup saya ustad". Kata akhwat itu seakan ingin bercerita lebih banyak lagi.
"Alfatihah memang ummul kitab, induknya al Qur'an. Dan yang saya tulis ini ada dalilnya, hingga tak sesiapapun mampu membantah kemustajabannya. Bahkan hingga hitungannya yang tujuh pun ada dalilnya". Jawab saya yakin.
"Benar ustad, bahkan tehnik IHP Al Fatihah itu menyembuhkan penyakit medis lagi". Lanjut dia sambil menyembunyikan kakinya ke bawah meja di lobby hotel tersebut.
"Oh ya? Bisa cerita 5 menit lagi?" tanya saya.
"Ustd tidak ngantuk?" Tanya dia serius.
"Alhamdulillah tidak, jadi seger lagi dengar kisah menakjubkan kalian". Jawab saya seadanya.
"Waktu pelatihan Rehab ke satu itu, saya punya tumor sebesar telur di ketiak. Makanya saya saat itu berkata sedikit kasar sama ustad bahwa 'saya ini sakit, sakit...' dan ustad bilang 'Iya saya tau rasanya menyakitkan, dan sakit itu menggelisahkan. sedangkan Allah membuatkan kegelisahan itu agar hati kita berubah! sakitnya jasad ini disebabkan oleh ruhani kita yang tidak sehat! makanya buat perubahan agar kegelisahan itu sirna!'. Kata-kata itu yang 'jleb' menancap dihati saya ustad. Dari pagi saya ikut pelatihan hanya diam dan mainin HP tidak sedikitpun memperhatikan, bahkan saya tidak suka sama ustad waktu pertama kali melihat". Kata akhwat itu jujur.
"Sebenarnya presentasi saya itu beralur jika antum memperhatikan dari awal hingga akhir, hanya saja banyak peserta yang tidak memperhatikan atau fokusnya di alihkan ke hal lain karena kebanyakan mereka sedang kena gangguan jin. Seperti antum saat itu", kata saya menghakimi.
"Iya ustad. Dan saya benar-benar menikmati rehab malam itu selepas pelatihan". Katanya lagi. "Semua kata-kata ustad saya catat dan saya praktikan dirumah, termasuk ritual sunnah harian untuk kesembuhan itu". Katanya lagi.
Saya diam, masih terkagum-kagum dengan kekuasaan Allah.
"Tumor itu menyakitkan, dan saya biasanya hanya membacakan al Fatihah ditelapak tangan dan meniupkannya lalu diusapkan ke sakit ketiak saya ini. Dan sakit itu biasanya hilang, meski tumor tetap ada. Dan sekarang tumor itu hanya sebesar kelereng ustad!" Katanya membuat saya terkejut.
Teori IHP Al Fatihah, Instant Healing Power of AlFatihah itu sederhana. Bacakan surah Al Fatihah dekat tangan kanan, dan tiupkan lalu do'akan untuk menghilangkan rasa sakit. Dan penyakit medis itu hampir musnah! Allahuakbar!
Malam makin larut dan saya berpamitan, untuk cari minuman dingin di hotel itu dan ke kamar.
Sepanjang koridor saya berfikir, berkali-kali bersyukur bisa bertemu langsung dan menjawab pertanyaan publik tentang kenapa ahli shalat bisa terkena gangguan. Dan bagaimana sebuah keistiqamahan serta ritual sunnah bisa menyembuhkan. Allahu akbar! Bahkan dokumentasi berbentuk video dan photo terekam di laptop saya sebagai dokumentasi dipelatihan-pelatihan rehab hati berikutnya.
Alhamdulillah satu persatu-persatu Misi Rehab Hati terealisasi, "MENGUBAH PASIEN MENJADI PRAKTISI" adalah salah satu misi kami dalam menggapai visi besar "MENUJU GENERASI MUDA INDONESIA BERTAUHID 2020".
"Keistiqamahan adalah sebuah integritas seoran hamba dengan Rabb-Nya. Jangan kesulitan membuat kita berhenti berdakwah dan berjihad dijalan-Nya, justru karena dakwah dan jihad itulah kesulitan menjadi mudah".
Saat ini saya ingin mempersembahkan sebuah fakta lagi, Alhamdulillah pasien di pelatihan rehab session 1 ini sekarang menjadi praktisi ruqyah, bahkan membantu ruqyah massal di pelatihan rehab di session dua nya, padahal jarak pelatihan level 1 dan 2 ini hanya beberapa bulan saja. Insya Allah menjadi Bagian dari Tubuh Rehab Hati di Zona Tuban.
NOTED:
- Di video asli bisa disaksikan, kesaksian suami yang menyembutkan bahwa hampir semua do'a yang yakin di teraphy Al Fatihah tadi termasuk "permohonan kepada Allah untuk menjadikan setrum ini, direalisasikan Allah azza wajalla".
- 10 Tehnik Mutakhir Ruqyah Mandiri ini sudah di Upgrade menjadi 50 Tehnik Ruqyah Mandiri, sudah diluncurkan di RHQ KEDIRI LEVE 2 Kemarin dan akan disertakan di Buku Rehab Hati Qur'ani.
"Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'mann nasiir"
Barokallahufiikum,
Salam Bahagia dan Salam Tauhid
Nuruddin Al Indunissy
---
Lampiran-lampiran berikut ini :
- RITUAL SUNNAH UNTUK PEMBENTENGAN
- TERAPHY AL FATIHAH DAN IHP AL FATIHAH untuk mengobati berbagai penyakit secara instant, baik medis hingga non medis.
- TERAPHY AL FATIHAH.
- MENGINTIP RAHASIA AL FATIHAH
- DALIL DALIL TENTANG RUQYAH AL FATIHAH
- IHP (Islamic Healing Power) AL FATIHAH
Bisa didapatkan di ebook 50 tutorial mandiri berikut ini :
Download [ebook] 50 Tutorial Ruqyah Mandiri.
Salamualaykum.. ustad suami saya menanyakan adakah dalilnya jika nasi dari ritual bid'ah itu haram untuk dimakan. Dan jika kita tidak menghadiri acara ritual sesat tersebut tetapi mereka memberi nasi berkat, apakah boleh kita buang atau kita makan saja tetapi dengan mengucapkan Basmallah terlebih dahulu? Mohon jawabannya ustad karena (maaf) saya selalu hampir berantem jika membahas ini dengan suami.
BalasHapus