Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspadai Celah-Celah Syaitan Pada Peruqyah

Warning Bagi Peruqyah : Celah-celah Setan
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR/Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah Internasional)

====================================

■ Prinsip dasar bagi seorang peruqyah adalah memberi manfaat kpd orang lain sehingga keberadaannya menjadi rahmat dan wasilah utk memudahkan persoalan yg dihadapi oleh umat.

■ Namun, tidak jarang muncul perkara diluar kemampuan kita sbg manusia biasa seperti khilaf, lupa atau memang belum tau kedudukan masalahnya.

■ Karena itu, saya ingin mengingatkan saya sendiri akan adanya perkara yg kadang dapat membuat setan dapat melalaikan kita.

■ Tulisan yg saya buat dan disebarkan lewat medsos, tidak lain adalah untuk mengingatkan saya sendiri dan para peruqyah jika berkenan.

■ Beberapa perkara yg akan saya sebutkan, hanya contoh dari sekian banyak celah-celah setan masuk ke dalam "ruangan" dimana kita melakukan aktivitas ruqyah.

■ Saya katakan "contoh" karena masih banyak dan akan terus muncul celah-celah lain yg diciptakan oleh setan utk mudah menguasai kita sesuai dgn kondisi dan tempat kita berada.

■ Diantara hal-hal yg perlu kita waspadai adalah :

1. Munculnya keyakinan orang bahwa kita punya "keistimewaan" dari peruqyah lain.
■ Hal itu terkadang muncul ketika banyaknya orang datang berduyun-duyun ke rumah atau tempat praktik sbg tanda seorang peruqyah itu adalah orang yg hebat.
■ Seringnya diundang mengisi pengajian atau training yg membuatnya seakan-akan lebih unggul dari aspek keilmuan dan teknik.

2. Munculnya fanatisme pasien terhadap peruqyah sehingga tidak mau ditangani oleh peruqyah lain.
■ Seorang peruqyah harus memberikan pencerahan kpd siapa saja dan jika tidak memungkinkan utk menanganinya kita mempersilakan pasien utk datang kpd peruqyah lain.
■ Ketika setan melihat ketergantungan seseorang kpd peruqyah, bisa saja dlm proses ruqyah jin itu reaksi dan keluar utk menimbulkan keyakinan kpd pasien bahwa sang peruqyah memiliki ilmu yg andal dan hebat.
■ Maka, janganlah terlalu bangga ketika terjadi reaksi saat proses ruqyah berlangsung. Apalagi sampai mempertontonkannya kpd khalayak ramai. Tidak mustahil, ada sebagian orang awam akan meyakini seorang peruqyah melebihi kapasitas nya sbg manusia biasa.

3. Muncul nya Ujub pada diri peruqyah. Apalagi banyaknya pujian dan ramainya orang datang ke tempat praktiknya disikapi dgn rasa bangga dan kesombongan. Na'uzdubillah.

4. Meyakini bahwa kesembuhan pasien hanya karena ruqyah yg dilakukannya. Padahal dlm proses mencari kesembuhan, pasien telah melakukan upaya-upaya yg syar'i selain ruqyah atau pernah ruqyah ditempat lain. Bisa jadi proses terapi sebelumnya bekerja dan memberikan efek kesembuhan setelah melewati beberapa hari, minggu dan bulan bahkan tahun. Tapi, kebetulan waktu itu tiba bertepatan saat setelah kita melakukan ruqyah kpd-nya.

■ Ini hanyalah upaya agar kita tidak merasa bahwa ditangan kita lah pasien itu sembuh. Tujuannya untuk menghilangkan ujub, takabur dan sum'ah.

■ Tulisan ini merupakan lintasan hati (khatirah) untuk diri saya sbg penulis. Semoga dapat menghindarkan kita dari bahaya yg mengintai.

■ Wallahul Musta'an.

Posting Komentar untuk "Waspadai Celah-Celah Syaitan Pada Peruqyah"