Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fitnah Yang Mengancam Para Peruqyah

Fitnah Yang Mengancam Roqi
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR / Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah)

==========================

Semua kebaikan pasti ada tantangan dan ujian. Ujian sering disebut dengan fitnah. Jika tidak ada fitnah yg dihadapi, itu bukan namanya perjuangan tapi kesenangan alias hobby.

Menjadi praktisi ruqyah (roqi) bukan sesuatu yang sepi fitnah. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa seorang peruqyah adalah mujahid dijalan Allah (Mujahid fi Sabilillah).

Setidaknya -secara global- fitnah yg dihadapi seorang peruqyah adalah :

(1). Fitnah Harta.

Jika seorang peruqyah tidak pandai mengelola hati, maka godaan harta bisa menguasai dirinya. Bukan hal yg mustahil ketika ada peruqyah yg menjadikan ruqyah sebagai kesempatan mencari keuntungan materil diluar batas kewajaran.

Terkadang setan pintar memainkan talbisnya. Dengan alasan, memudahkan urusan pasien, ruqyahnya tidak dikenakan bayaran. Lalu dia membuat berbagai resep obat herbal yg telah dibacakan ruqyah dan dijual dengan harga tinggi melebihi harga yg sepatutnya. Semoga kita dijaga Allah dari fitnah ini.

(2). Fitnah Wanita.

Fitnah wanita boleh dikatakan fitnah terberat bagi seorang peruqyah berkelamin lelaki. Tidak jarang, godaan itu datang dari pasien perempuan yg memang punya masalah. Dari masalah hati sampai masalah jablai. Lebih jauh lagi, masalah-masalah pasien yg bisa membuka celah terjadinya fitnah -antara lain- adalah :
=> Faktor kecantikan dan fisik.
=> Faktor jomblo (pasien belum menikah dan siap dipoligami).
=> Faktor keringnya kasih sayang.
=> Faktor rumah tangga (selalu disakiti suami).

Awalnya peruqyah tidak terpikir tentang pasien tersebut tapi setan kadang pandai bermain. Disinilah, pentingnya kekuatan ilmu, iman dan ibadah bagi seorang roqi. Terutama sekali, selalu menjaga hati, mata dan sikap. Jangan bersikap terlalu welcome terhadap pasien yg punya masalah, apalagi ketika peruqyah membuka diri untuk mendengarkan masalahnya secara pribadi melalui pembicaraan di handphone atau lewat media sosial spt Whatsapp dan sebagainya.

(3). Fitnah Popularitas.

Fitnah ini bisa memudahkan hadirnya kedua fitnah sebelumnya (Harta dan Wanita). Ketika popularitas sudah berada di dalam genggaman, seorang sangat mudah mendapatkan uang dan selalu menjadi rujukan para "pemuja". Fitnah ini juga bisa menumbuhkan penyakit 'ujub (kagum pada diri sendiri) dan merasa cukup dengan ilmu yg ada serta menjauhkan diri dari nasehat dan bimbingan orang lain.

Semoga Allah menjaga semua peruqyah yg ikhlas dari fitnah-fitnah yg dapat merusak diinya dan merusak citra ruqyah syar'iyyah. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Fitnah Yang Mengancam Para Peruqyah"