Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 4)

SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN

AGAR DO'A MENJADI KEKUATAN DIGDAYA

BAGIAN 4

Makan Dan Minum Yang Halal

*عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ*

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana perintah kepada para Rasul :

*يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ*

Wahai sekalian para Rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal sholihlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan (QS al-Mukminun: 51)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ*

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik dari rezeki yang Kami berikan kepada kalian (QS Al Baqoroh: 172).

Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata: Wahai Rabbku, wahai Rabbku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?!" (HR Muslim)

Imam An-Nawawi berkata, "Tentang sabda beliau, "sesungguhnya Allah itu maha baik; dia tidak menerima kecuali yang baik" Al Qadhi berkata, Baik terkait sifat Allah, berarti terbebas dari berbagai kekurangan. Atau dengan kata lain, suci. Asli kata "thayyib (baik)" adalah suci, bersih dan terhindar dari kotoran. Hadits ini adalah salah satu diantara hadits-hadits yang menjadi dasar ajaran Islam dan landasan hukumnya. Hadits ini berisi anjuran berinfak dengan harta yang halal dan larangan menginfakkan harta yang haram. Demikian pula makanan, minuman, pakaian dan semacamnya seharusya berasal dari harta yang benar-benar halal dan tidak mengandung syubhat. Dan, Siapa saja yang ingin berdoa, ia harus lebih dahulu memperhatikan hal-hal ini dibanding yang lainnya.

Sabda beliau, "Kemudian beliau menceritakan seorang yang menempuh perjalanan panjang, rambutnya kusut masai dan berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke langit (seraya mengucapkan), Wahai Rabbku...Wahai Rabbku.... Artinya, wallahu a'lam, orang ini menempuh perjalanan panjang dalam rangka melaksanakan amal-amal ketaatan seperti haji, menziarahi sesuatu yang dianjurkan, menjalin silaturrahim dan lainnya.

Sabda Beliau, "Maka, bagaimana mungkin (doa nya) akan diperkenankan?"_Yakni, mana mungkin orang yang keadaan (makan, minum dan pakaian) nya seperti ini doanya akan dikabulkan ?! Bagaimana mungkin doanya akan diperkenankan?!"

Tidak Memohon Sesuatu Yang Mustahil

Diantara adab berdoa adalah tidak memohon sesuatu yang mustahil terpenuhi dilihat dari sudut pandang syariat maupun akal, yang dapat mencoreng keagungan rububiyah Allah Ta'ala. Seperti berdoa kepada Allah supaya dia merubah perak menjadi emas.

Doa Bukan Sarana Menguji Allah 'Azza Wa Jalla

Hendaklah doa tidak dimaksudkan untuk menguji tapi harus murni sebagai permohonan. Sebab hamba tidak pantas menguji Rabbnya.

Tidak Memohon Sesuatu Yang Haram

Hendaklah kita tidak memohon sesuatu yang haram, baik untuk diri sendiri atau bagi orang lain. Diantara contohnya yaitu mendoakan keburukan bagi orang yang tidak berhak mendapatkannya, atau mendoakan keburukan bagi binatang.

Tidak Meninggalkan Perkara Wajib

Hendaklah kita tidak mengesampingkan amalan wajib hanya untuk berdoa. Seperti meninggalkan sholat wajib untuk berdoa kepada Allah.

Dikutip dan diringkas oleh : *Aguslim R Koto*

Al-Qaulul Mubin fima Yathrudul Jinni wasy Syayathin
Syaikh Abu Al Barra' Usamah bin Yasin Al-Ma'ani

Posting Komentar untuk "SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 4)"