Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENJELASAN TERKAIT 'AIN DAN HASAD (BAGIAN 4)


SERIAL PENJELASAN TERKAIT PERMASALAHAN 'AIN DAN HASAD


Pembahasan ke 7
Cara Untuk Mengetahui Pelempar 'Ain dan Hasad

1. Anda akan melihatnya sebagai orang yang jarang mendoakan keberkahan terhadap sesuatu yang dia lihat mengagumkan. Baik sesuatu yang mengagumkan itu terkait dengan orang maupun benda-benda yang bisa terkena 'ain, seperti rumah, hewan, kendaraan, dan lain sebagainya.

2. Anda melihatnya sebagai orang yang banyak mengeluh dan tidak terima dengan ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sangat sedikit bercerita tentang nikmat-nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

3. Anda melihatnya sebagai orang yang sedikit berdzikir. Banyak membicarakan tentang harta. Sangat rakus dan berebut terhadap remah-remahnya dunia.

4. Anda melihatnya sebagai orang yang yang sangat-sangat perhatian, bahkan kadang sampai tingkat keterlaluan terhadap harta yang dia kagumi dan pemilik harta itu.

5. Anda melihatnya sebagai orang yang selalu cemberut dan bermuka masam. Air mukanya sering terlihat murung dan terlihat pucat atau gelap pekat. Selalu sedih dan sering curiga dan suka ikut campur urusan orang.


Pembahasan Ke 8
Perbedaan Antara 'Ain dan Hasad

Kebanyakan orang tidak terlalu membedakan antara 'ain dan hasad. Mereka hanya memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh dua penyakit besar ini. Padahal penjelasan tentang perbedaan-perbedaan itu tidaklah hanya penting bagi orang umum dan orang yang tidak terlalu mendalami persoalan ini. Tetapi penjelasan tentang perbedaan-perbedaan itu juga sangat penting bagi peruqyah dalam rangka memberikan terapi dan menentukan metode dan tata cara penanganan penyakitnya.

Beberapa perbedaan yang paling penting diantaranya adalah :

1. Sama-sama menimbulkan pengaruh, namun berbeda dalam wasilah dan penyebab awal.
Syaikh Muhammad Al-Amin Al-Mukhtar Asy Syinqithi berkata : "Hasad dan 'ain keduanya sama-sama dalam menimbulkan pengaruh, namun berbeda dalam wasilah dan penyebab awalnya." (Adhwaul Bayan: 644/9)

2. Hasad kadang terjadi dulu sebelum mendapatkannya.
Syaikh Muhammad Al-Amin Al-Mukhtar Asy Syinqithi berkata : "Orang yang hasad terkadang hasad terhadap peristiwa yang belum terjadi, sedangkan pemilik 'ain tidak akan menimpakan 'ain kecuali pada apa yang dilihatnya dan yang terjadi." (Adhwaul Bayan: 644/9)

3. Orang yang hasad itu lebih umum dan lebih luas cakupannya dari 'ain.
Ibnul Qayyim menjelaskan : "Orang yang memiliki 'ain itu adalah orang yang hasad jenis khusus. Oleh karena itu, Allahu a'lam dalam surat itu disebut orang yang hasad tanpa menyebut orang yang memiliki 'ain." (Bada'iul Fawaid: 233/2)

4. Hasad itu asalnya adalah mengharapkan lenyapnya nikmat.
Ibnul Qayyim berkata: "Akar permasalahan hasad itu adalah kemarahan terhadap nikmat Allah Ta'ala yang dimiliki oleh orang yang didengkinya dan berharap hilangnya nikmat itu darinya. Maka orang yang hasad itu musuhnya nikmat. Sifat buruk itu berasal dari dalam jiwanya dan tabiatnya. Bukan sesuatu yang diusahakan dari luar. Namun berasal dari keburukan dan kejahatan dirinya." (Bada'iul Fawaid: 233/2)

5. Hasad itu tidak menimpa keluarga dan harta, berbeda dengan 'ain yang bisa menimpa keluarga dan harta.
Syaikh Muhammad Al-Amin Al-Mukhtar Asy Syinqithi berkata: "Kadangkala pemilik 'ain itu menimpakan 'ain pada sasaran yang sebenarnya tidak di sukai untuk tertimpa sakit atau kerusakan, seperti anaknya atau hartanya." (Adhwaul Bayan: 644/9)

6. Hasad terjadi ketika yang didengki tidak berada di depannya, sedangkan 'ain terjadi proses perubahan jiwa dan mengarah pada korban ketika bertemu langsung.
Ibnul Qayyim menjelaskan: "Pelempar 'ain jiwa buruknya mengalami perubahan ketika berhadapan langsung dengan sasaran, sedangkan orang yang hasad juga mengalami perubahan jiwa buruknya ketika yang menjadi sasaran ada maupun tidak ada di hadapannya." (Bada'iul Fawaid: 233/2)

7. Hasad lebih sedikit dampak buruknya kepada orang lain dibanding 'ain.
Ibnul Qayyim menjelaskan: "Pengaruh jiwa itu menguat ketika berhadapan langsung. Karena apabila musuhnya itu tidak ada di depannya kadang sibuk dengan dirinya. Sedangkan apabila dia melihatnya secara langsung, semangatnya muncul dan jiwanya menyerang musuhnya dengan segenap kekuatannya." (Bada'iul Fawaid:233/2)

8. Hasad muncul bersama dengan kebencian dan kedengkian.
Ibnul Qayyim berkata: "Pandangan yang memberikan pengaruh obyek yang dipandang kadangkala sebabnya adalah kuatnya rasa permusuhan dan kedengkian, sehingga pandangannya itu berpengaruh buruk pada obyek sebagaimana hasad mempengaruhi dirinya." (Bada'iul Fawaid: 232/2)

9. Hasad dalam banyak keadaan, disertai perbuatan untuk menyatakan dendam dan kebencian yang ada pada diri orang yang hasad.
Bahaya yang terjadi pada obyek hasad yang disebabkan adanya pengaruh hasad tidak terbatas pada badan dan hartanya semata. Tetapi lebih dari itu. Adanya hasad itu akan mendorong pemilik hasad untuk menggunakan seluruh sarana dan cara untuk menimpakan musibah pada yang didengki seperti menggibahnya, mengadu domba, menyakiti badannya dan merusak hartanya.

10. 'Ain lebih mudah diobati daripada hasad.
Hal itu karena ada kemudahan untuk mengetahui pelempar 'ain dalam berbagai kondisi. Mudah juga memperoleh bekas pelempar 'ain atau air bekas yang dipakai pelempar 'ain yang dibenarkan syariat.

Dikutip dan ditulis ulang oleh : Aguslim R Koto

Sumber :
الدرر البهية في بعض مسا ء نل الر قيه الشر عيه

ابو البراء أسامة بن ياسين المعاني
Syaikh Abu Al Barra Usamah Bin
Yasin Al-Ma'ani

Posting Komentar untuk "PENJELASAN TERKAIT 'AIN DAN HASAD (BAGIAN 4)"