Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Buhul Sihir: Dengan Media


BUHUL SIHIR #2
By. Rizqi Ginanjar Al-bantanny
(Mantan Dukun Santet, sekarang sudah bertaubat dan menjadi praktisi Ruqyah Syar'iyah)

Buhul Sihir Dengan Media...

Oke kita lanjut Ikhwah,
Kalau kita berbicara tentang buhul dengan media, maka kita akan menemukan referensi hal tersebut pada sebuah hadist Riwayat Bukhori & Muslim tentang Kisah Rosulullah Shalallahu 'alaihi wassalam terkena sihir..

Aisyah Radhiyallahu anha mengatakan :

سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَهُوَ عِنْدِي لَكِنَّهُ دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ فَقَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعِ نَخْلَةٍ ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا اسْتَخْرَجْتَهُ قَالَ قَدْ عَافَانِي اللَّهُ فَكَرِهْتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ فِيهِ شَرًّا فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ.

“Seseorang dari Bani Zuraiq, yang bernama Labid bin Al-A’sham, menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliau merasa melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika beliau berada di sisiku, beliau terus berdoa dan berdoa. Kemudian beliau bersabda,

“Wahai ‘Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memperkenankan doaku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Ada dua orang yang mendatangiku, satu diantaranya duduk di dekat kepalaku dan yang satunya lagi berada di dekat kakiku.

Lalu salah seorang diantara keduanya berkata kepada temannya, ”Sakit apa orang ini?”

“Terkena sihir,” sahut temannya.

“Siapa yang telah menyihirnya?” tanya temannya lagi.

Temannya menjawab, “Labid bin al-A’sham.”

“Dengan apa?”

Dia menjawab, “Dengan sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan mayang kurma jantan.”

“Lalu dimana semuanya itu berada?” tanya temannya.

Dia menjawab, “Disumur Dzarwan”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau. Setelah kembali, beliau berkata, “Wahai ‘Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan daun pacar, dan ujung dahan pohon kurma (yang berada di dekatnya) seakan-akan seperti kepala syaitan”.

Lalu ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan?” Beliau menjawab, “Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh buruk kepada umat manusia dalam hal itu”. Kemudian beliau memerintahkan untuk menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera. (HR. Bukhari & Muslim)

Didalam hadist ini kita akan mengetahui Pola Bagaimana Rosulullah Shalallahu laihi wassalam bisa terkena sihir dan bisa terbebas serta sembuh dari sakitnya (Akibat Sihir) diantaranya :

Sihir membutuhkan identitas korban (didalam kisah rosulullah terkena sihir adalah Rambut beliau yang dijadikan media) ;

"Kisah disebutkan oleh Ats-Tsa'labi dalam tafsirnya dan dinukil oleh Ibnu Katsir;

Ibnu abbas dan Aisyah radhiyallahu anhuma menceritakan :

Dulu ada seorang remaja yang menjadi pelayan Nabi shalallahu ' alaihi wassalam. Beberapa orang yahudi mendatangi remaja yang menjadi pelayan Rosulullah tersebut dengan diiming-imingi imbalan di suruh untuk mengambil Rontokan rambut Rosulullah pada sisir yang bekas dipakai oleh Rosulullah dan diberikan kepada orang-orang yahudi tersebut. Dan rontokan rambut Rosulullah dijadikan media untuk menyihir beliau baginda Nabi shalallahu 'alayhi sallam. Pelaku sihir itu bernama Labid bin 'Asham dari bani zuraiq. Simpul sihir dari rontokan rambut Rosulullah ditanam di salah satu telaga (sumur) milik bani zuraiq bernama Sumur Dzarwan."

Dengan kata lain kisah tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwasanya sihir memang membutuhkan identitas orang yang menjadi target sihir. Entah itu menggunakan bagian dari salah satu tubuh korbannya seperti, Rambut, kuku, gigi, bulu-bulu pada tubuh maupun menggunakan benda-benda yang pernah dipakai oleh calon korban.

Ini menjadi pelajaran bagi kita (terutama sebagai terapis ruqyah) agar tidak bermudah-mudah menyimpulkan tentang buhul sihir kiriman dari seseorang yang zholim, Misal :

"Dalam proses ruqyah ternyata si pasien kesurupan dan menunjukan suatu tempat digalilah tempat dimana yang ditunjukan sipasien dan jreng jreng ketemulah sebuah kayu yang terlihat sudah pada suatu kedalaman tanah. Peruqyahpun meruqyah kayu tersebut & jreng jreng si pasien menggeliat kelojotan seolah-olah memang itu berkaitan dengan sakitnya si pasien dan meyakini itu adalah Buhul sihir kiriman.

Setelah di ruqyah beberapa hari Sang ustadz Mengupload, "Alhamdulillah Buhul Sihir ketemu dan Pasien sudah merasa baik kesehatannya" dengan foto yang diyakini buhulnya. Dan si pasien terasa ada perubahan pada tubuhnya walau sedikit, namun hari selanjutnya seolah-olah penyakit itu datang lagi bahkan lebih dahsyat terasanya, konsultasilah pasien kepada kita.
USTADZ KEMARIN PAS KETEMU BUHUL SIHIR DIPEKARANGAN RUMAH BEBERAPA HARI ADA PERUBAHAN MEMBAIK, TAPI HARI KE 4 NYA MALAH TAMBAH PARAH, ITU KENAPA YA USTAD.

KITA PUN MENJAWAB, INNALILLAHI MUNGKIN DUKUN ITU NGIRIM LAGI YANG LEBIH KUAT, NANTI KITA RUQYAH LAGI YA MBA.

ALHASIL SYAITHON PUN BERHASIL DENGAN SANDIWARANYA.

A. SYETAN BERHASIL MEMBUAT SI PASIEN TENTANG KEBENARAN (YANG DIYAKININYA ADA ORANG YANG DIKENALNYA MENGIRIMKAN SIHIR KEPADANYA).

B. SYETAN BERUSAHA MEMBUAT CELAH AGAR SIHIRNYA BISA BERULAH LEBIH MAKSIMAL BAIK KEPADA TERAPIS TERLEBIH KEPADA PASIEN.

Oleh karena itu bagi diri saya pribadi saya berhati-hati dalam menyimpulkan tentang buhul sihir kiriman dari orang yang berbuat zholim.

Jangan sampai ;

√ Sebuah kayu diatap rumah
√ Paku biasa yang menancap didinding rumah
√ Barang-barang yang ditemukan yang tidak ada identitas pasien
√ Suatu barang dipojokan rumah yang tidak ada identitas pasien

Diyakini sebagai buhul dari kiriman orang lain.

Kecuali :
• Tanah kuburan dipojokan Rumah
• Taburan Garam (yang tidak diketahui penghuni rumah)
• Kotoran manusia (Ini pun harus hati-hati jangan jangan ada orang gila kebelet hehehe)

Rosulullah berdoa terus menerus memohon petunjuk kepada Allah tentang mengenai sakitnya hingga Allah memberikan petunjuk lewat 2 malaikat yang sedang saling berkomunikasi sehingga diketahuilah oleh Rosulullah bahwa Beliau terkena sihir oleh Labid bin A'sham.

Kalau kita aplikasikan pola Rosulullah bisa terbebas daei pengaruh sihir adalah :

a. Bersabar dalam sakit

b. Berdoa terus menerus memohon petunjuk Allah dan menunggu Allah menolong kita terbebas dari pengaruh sihir tersebut dengan cara Yang Allah kehendaki, dan tentunya bagi kita ; yang paling utama adalah mengikis terlebih dahulu terhalangnya doa kita makbul (dosa, maksiat dengan taubat), (Durhaka dengan meminta maaf dan memuliakan kedua orang tua), (perbanyak beramal sholeh).

Ketika buhul ditemukan dan diurai terus dimusnakan Sihir batal dan pengaruh dari sihir tersebut hilang total bi'idznillah. Jika temen-temen dalam proses ruqyah menemukan buhul tapi kesehatan masih seperti itu berarti In syaa Allah itu bukan buhul sihir kiriman. Atau temen-temen sudah menemukan buhul dan merasa enak sebentar itu juga In syaa Allah bukan buhul sihir asli. Dan tidak juga tukang sihir seolah-olah mengirimkan sihir itu kembali dengan mudahnya seperti yang banyak orang yakini selama ini karena. Karena berkaca dari pengalaman :

"Ketika buhul sihir ditemukan dan dihancurkan oleh korbannya, Otomatis jin yang bertugas dalam proses sihir tersebut akan kembali ke si pengirimnya / ke si orang yang menyuruh si tukang sihir menzholimi korbannya seolah-olah jin sihir meminta pertanggung jawaban kepada mereka. Dan jika ingin mengirim ke korban yang sudah berhasil menemukan buhul sihir itu memerlukan waktu hingga sampai 4-5 bulan minimal untuk recovery lagi dari awal dan tidak bisa dengan metode yang sama pula. Jadi pemahaman tentang tukang sihir yang setelah di temukan buhulnya atau sudah kalah ketika diruqyah terus bisa langsung ngirim lagi In syaa Allah itu hanya di pertelivisian atau di film-film saja.

Wallahu a'lam...

Next lanjut ke ;
Macam-Macam Buhul Sihir & Cara Mudah menghancurkanya tanpa Harus di temukan

Posting Komentar untuk "Mengenal Buhul Sihir: Dengan Media"