Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meruqyah TKI yang Merantau Minta Bekal dari "Orangpintar"


Oleh : Ust. Mundakir Al Mudzakir

Untuk kesekian kalinya saya meruqyah pasien seorang BMI. Sebut saja Bunga 43 thn, asal Ngadirejo-Temanggung. Tepat ba'da sholat Asar dia datang dengan ditemani suaminya. Seperti biasa sebelum ruqyah, pasien selalu saya ajak bincang-bincang seputar berbagai keluhan yang selama ini dia alami dan rasakan. Menurut penuturannya dia pernah bekerja di Arab Saudi selama 4 tahun, kemudian di Malaysia selama 2 tahun. Terakhir di Taiwan selama 4 tahun.

Dari jerih payahnya dia telah meningkatkan taraf hidup keluarganya, dan dari penghasilannya sebagai BMI dia mampu membiayai kuliah serta sekolah ke dua putrinya, membangun Rumah yang lumayan mewah, punya 3 sepeda motor dan mampu membeli beberapa bidang tanah serta sawah. Cerita ini di iyakan oleh suami tercinta.

Dibalik keberhasilannya sebagai BMI ada hal yang selama ini mengganjal dibenak Bunga serta ada beberapa keluhan yang dirasakannya.Ini dirasakan sejak 4 tahun terakhir ketika kerja di Taiwan. Hampir setiap hari kepala Bunga terasa berat, pusing tanpa sebab yang jelas,punggung terasa sakit seperti ada benda yang menindihnya. Kedua tangannya sering bergerak tanpa dia sadari. Dan yang sangat menyiksa adalah rasa sakit di dada seperti ada sesuatu yang bergerak. Ini semua dia rasakan tanpa mengeluh kepada siapapun. Selama ini dia begitu tersiksa, tapi apa daya dia hidup di negeri orang. Hari demi hari dilalui dengan segudang rasa sakit. Tapi dia tetap bekerja seperti tidak terjadi apa-apa. Semua rasa dia simpan dan tidak dia ceritakan kepada siapapun.

Saat ini Bunga sudah sekitar 3 bulan berada di tengah-tengah keluarga, dia tumpahkan semua rasa dan keluhannya kepada suami tercinta. Berbagai dugaan sempat terlintas di benak mereka berdua.

Hingga akhirnya atas saran seorang tetangganya mereka berdua datang ke tempat saya. Sekitar 1jam saya serap informasi dari keduanya, terutama dari Bunga tentang berbagai keluhan yang selama ini dia rasakan.

Astaghfirulloh,... ternyata selama ini mereka berdua punya kebiasaan buruk, yakni pergi ke dukun menjelang berangkat merantau ke negeri orang. Mereka punya beberapa dukun andalan yang siap dimintai tolong untuk berbagai keperluan. Yang terakhir adalah seorang dukun dari daerah Gunungpati- Semarang. Menurut penuturan Bunga satu bulan sebelum berangkat ke Taiwan dia bolak-balik ke dukun itu untuk minta srono/Jimat. Oleh dukun itu Bunga disarankan untuk membeli pulpen, Gula pasir, dan Shampo 3 botol besar kemudian dibawa ke sang dukun untuk di bacakan do'a-do'a khusus.

Hingga waktu yang di sepakati maka diambilnya barang-barang tersebut untuk dibawa pulang. Sebelum mereka berdua pamit sang dukun memberikan beberapa penjelasan tentang fungsi barang-barang tersebut. Khusus untuk Shampo harus dibawa kalo mau berangkat ke Negeri tujuan, Fungsi Shampo itu adalah untuk memikat/menundukkan hati majikan. Shampo itu harus dipakai oleh Bunga pada hari-hari tertentu saja dan jangan sampai habis sebelum kontrak kerja selesai. Oleh sang dukun Bunga juga di kasi beberapa benda yang dibungkus dengan kain mori.

"Iki kanggo konco awakmu yo nduk,simpen ning dompet utowo ning tasmu ojo nganti ilang,nek wes tekan kono sing buntelan rodo kandel iki dideleh ning ngisor bantalmu,"jelas sang dukun itu.

Setelah diagnosa selesai maka Bunga saya suruh memakai mukena untuk persiapan Ruqyah.Baru proses Taubatan Nasuha Bunga bereaksi, berteriak begitu keras,Kedua tangannya memukul-mukul kepala serta dadanya.sejurus kemudia lari kesana kemari dengan posisi layaknya hewan berkaki empat.Meronta-ronta hingga akhirnya jatuh tersungkur.Kejadian ini berlangsung sekitar 45 menit.

Suaminya baru menyadari kalo ternyata ditubuh istrinya bersarang ribuan Jin.Suaminya sempat terbengong bengong menyaksikan kejadian ini.Dan dari pipinya terlihat air mata menetes lalu memeluk erat istri tercintanya.Setelah saya bacakan Al Fatihan satu kali dan Sholawat Nabi 3 kali lalu saya tiupkan keubun-ubunnya Bunga tersadar.

Setelah mereka tenang saya jelaskan bahwa Jin-jin yang bersarang di tubuh Bunga itu efek dari kebiasaan pergi ke dukun serta dari benda-benda yang di beri dukun itu.Menjelang Maghrib mereka berdua pamit.

{Maaf,cerita ini bukan untuk mengumbar aib pasien,tapi semata-mata hanya sebagai pelajaran buat kita semua,Nama pasien sengaja saya samarkan untuk menjaga nama baiknya,dan alamat pun tidak saya tulis secara lengkap}.

Tim Belajar Ruqyah
www.belajarruqyah.blogspot.com
www.facebook.com/belajarruqyah

Posting Komentar untuk "Meruqyah TKI yang Merantau Minta Bekal dari "Orangpintar""