Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meruqyah Korban Sihir (Santet Samber Nyawa)



Melawan sihir samber nyawa
Oleh : Ust. Aby Qisthy 

Bagian Pertama

Bismillahirrahmanirrahim.

Mengalami serangan sihir (santet samber nyawa) memang tak nyaman. Rasa takut dan marah terlihat di wajah sang suami ketika ia bertutur tentang pengalaman yg menakutkan dan mengerikan yang selalu mengancam keluarganya. Namun nampaknya ia tak menyerah utk melawan cobaan berat tsb.

Menurut penuturannya, burung koreak sering datang pd saat sore dan malam hari. Akibatnya, tak hanya keluarganya yg mencekam, tapi juga para tetangganya, bhkn termasuk anak2 yg mau ngaji jadi pd ketakutan. Ditambah lg dg keadaan istrinya yg sering kerasukan.

Ia mengatakan : "Tiap ia kerasukan, tak hanya gagah dan merepotkan, tapi juga sering mengancam utk membunuh anak, istri dan mertuanya", demikian keluhnya.

Sebenarnya sudah bbrp kali si pasen tsb mencoba di obati ke orang2 yg dianggap bisa. Tapi semuanya kewalahan. Karena tak hanya suka mencakar dan menendang, tapi juga si pasen tsb suka meludahin pengobat. Akibatnya, banyak para pengobat yg tak sanggup menghadapinya.

Pada saat aku datang kerumahnya, kulihat si pasen sedang tergeletak dgn wajah yg kosong. Lalu aku tanya dia sambil kusuruh istighfar. Tiba2 matanya beringas dan reflek mencengkram kakiku kuat sekali.

Walaupun aku merasa agak sakit, kubiarkan saja si tangan tsb mencengkram kakiku. Lalu aku membacakan doa perlindungan. Setelah itu tangannya mulai mengendur dan melepaskan cengkraman. Namun setelah itu, tiba2 ia membuka auratnya. Astaghfirullah, itu si jin perasuk benar2 kurang asem.

Saat dibacakan ruqyah, reaksi gagah dari awal sampai akhir terus berlangsung. Untungnya, aku datang bersama 3 rekan. Dan tanpa kusadari tahu2 para tamu dari tetangga sdh memenuhi rumah pasen. Mereka terkesiap melihat suatu gerakan2 bergumpal kencang yg aneh dlm perut si pasen. Lalu, aku menyuruh suaminya utk menempelkan tangannya di perut istrinya, dan tanganku ditempelkan di atas tangannya. Tiba2, ia muntah-muntah. Setelah itu si pasen memaki2 mertuanya, seolah2 bhw mertuanya lah yg telah mendzalimi dirinya. Lalu aku jelaskan supaya para hadirin jgn terfitnah oleh pengakuan si jin. Karena target dari si jin adalah utk mengembangkan fitnah dan adu domba.

Setelah si pasen muntah2, kesadarannya mulai pulih, hingga ahirnya ia pun mau menurut utk mengucapkan istighfar. Dan setelah itu, ia menjerit sambil mengatakan takut hingga ia ingin lari. Menurut pengakuannya, ia melihat makhluk hitam legam yg besar sekali. Aku bilang jgn takut. Tapi nampaknya mental si pasen bgt lemah.

Ia terus berteriak ; "ia gak mau pergi.. ia gak mau pergi!"

Aku kasihan sekali melihat penderitaan si pasen. Karena itu aku tantang si jin, sambil membacakan surat Al jin. Tapi rupanya ia gak mau melayani tantanganku. Lalu tiba2 kesadaran si pasen pun secara berangsur2 mulai pulih, dan tiba2 iapun merangkul bayinya yg telah lama tak diurusnya, dan langsung menyusuinya. Kulihat orang tua si pasen menjadi girang. Tapi kupikir, persoalan belum selesai, karena ada satu lg jin, yg menurutku itu merupakan pemimpinnya yg belum kalah dan menyerah. Lalu aku bikin kesepakatan utk kembali meruqyah dg jarak waktu tiga hari.

Demikian kisah gelap memprihatinkan dari seorang nyonya muda korban kedengkian dari mantan mertua suaminya. Smg kisah ini bisa mendorong kita semua utk meningkatkan penjagaan diri lewat dzikir dan ibadah pd Nya. Karena santet, atau sihir apapun juga sebetulnya tak ada apa2nya klw kita selalu dekat dan taat pd-Nya. Wallahu 'alam bish showab. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

--

Bagian Kedua

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai dgn janjiku, tiga hari setelah ruqyah pertama, aku akan datang lg ke rumah pasen beserta team. Setibanya di tempat tujuan, aku bertanya tentang perkembangan pasen. Dan menurut penjelasan suaminya, kesadarannya memang pulih. Akan tetapi, ia menolak utk dimandikan dg air ruqyah. Dan juga, ia selalu memaksa klw menginginkan sesuatu. Jika tak diladeni, ia akan marah besar.

Sekilas ku lihat si pasen msh terkesan loyo. Matanya pun msh terlihat ada semacam beban. Dan itu kumaklumi, karena memang proses pengusiran jin suruhan penyihir belum beres secara total.

Tak seperti pd proses ruqyah pertama, pd proses ruqyah kedua, si pasen tak banyak meronta dan menyerang. Baru dibacakan doa pembuka saja, ia langsung muntah-muntah. Akan tetapi aku terus bacakan ayat2 Al quran, hingga ahirnya ia minta ampun.

"Ampun.. ampun.. saya ampun," ia menyerah.

"Klw minta ampun... Cepat kau keluar. Jika tdk, kau akan kukunci dan ku siksa sampai babak belur!", demikian aku gertak dia.

"Dari kemarin aku sudah mau keluar. Tapi aku tak bisa!", begitu ia berdalih.

"Klw bisa masuk, kaupun harus bisa keluar," kataku.

"Aku diikat oleh si penyihir dg barang sihir!". Demikian jelasnya.

"Klw memang benar kau ingin ku bebaskan, benda sihir apa yg digunakan si penyihir utk memperalatmu?"

"Ia mengubur baju wanita ini di dekat kolam di rumah kontrakan di Bandung," jelasnya.

"Kok bisa. Darimana ia bisa mengambil baju wanita ini?", tanyaku penasaran.

"Ambil anak tiri wanita ini. Ia diperalat oleh bapaknya. Ialah yg mencuri baju wanita ini dan mengirim kekuatan sihir!"

Si suami pasen geleng2 kepala, karena memang ia telah curiga sejak awal. Menurut penjelasannya, ia berkali2 dipanggil mantan mertuanya dgn dalih anaknya sakit. Tapi setelah di cek, anaknya sehat2 saja. Dan setelah itu, terjadilah sesuatu yg aneh pd diri istrinya.

"Hai jin dzalim, apa sebenarnya tugasmu?" aku pancing ia.

"Sasaran pertama, aku akan membunuh wanita ini, terus suaminya, terus anaknya dan ibunya!"

"utk apa ?"

"ya, aku tidak tahu. Aku hanya disuruh," jelasnya.

"Berapa jin yg dikirim si penyihir?", pancingku.

"Wah banyaaakkkk. Kemarin sudah pd kabur. Tapi aku yg msh tersisa, karena aku yg diandalkan." begitu ia seperti bangga.

"Klw memang kau jin andalan, tapi mengapa kau tak bisa membunuhnya?", lagi2 aku memancing.

"Goblog, wanita ini segala dibaca. Terus aja minta sama Allah. Padahal klw butuh duit mah minta aja sama aku," demikian ia sedikit guyon. Dan aku terpancing Guyon, lalu aku guyonin pula ia.

"Emang kamu punya duit. Bagi dong aku!"

"Hahahah, puja saja aku!", pintanya.

"Dasar mahluq laknatullaah siah. Kau jangan keluar dari tubuh wanita ini, biar aku bisa menghajarmu sampai mati!", begitu aku menggertak.

Tiba2 perut si pasen membesar dan terangkat ke atas. Kulihat, yg masih bisa menapaki lantai hanya kepala dan ujung kaki. Reaksi diperut terjadi seperti pada proses ruqyah pertama. Lalu aku tempelkan tangan diperut si pasen sambil berdoa kpd Allah utk menghancurkan si jin dzalim tsb. Aku terus tekan perut tsb sambil merem, dan terasa sekali suatu gelombang keras yg menghentak2 di perut si pasen.

Lalu aku bentak dia dg kencang sekali: "UKHRUJ YA ADUWALLAH", bbrp kali.

Lalu tiba2... Gedubrag... si pasen terjatuh setelah terkulai berbarengan dg kaburnya jin laknatullah. Masya Allah laa haula walaa quwwata illa billah. Ahirnya, si pasen bangun dg senyum malu. Dan terlihat perubahan wajah yg drastis menjadi cerah. Dan kulihat pula, semua keluarga yg pd tegang menjadi kelihatan girang. Itu bisa dimaklumi, karena mereka sudah selama 3 tahun dipusingkan dg kejahatan sihir tsb. Dan semoga saja, ia dan keluarga bisa mengamalkan dzikir2 pembenteng sihir yg telah aku kasih. Karena tak mustahil, ia akan kembali dikirim jin jahat yg lainnya, wallahu 'alam.

--

Semoga bermanfaat.
www.belajarruqyah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Meruqyah Korban Sihir (Santet Samber Nyawa)"